
SuaraJawaTengah.id - Gunung Merapi meluncurkan 36 kali guguran lava pijar pada Minggu (17/1/2021), sejak pukul 00.00-06.00 WIB. Jarak luncuran masih jauh dari permukiman warga.
Guguran berasal dari kubah lava 2021 yang kali pertama terlihat pada 4 Januari 2021. Kubah lava 2021 berada di sisi barat daya lereng Merapi tepat di bawah kubah lava yang terbentuk pada erupsi tahun 1997 (kubah lava 1997).
Berdasarkan pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), jarak luncuran lava pijar saat ini maksimal mencapai 1,5 kilometer.
Pada tanggal 14 Januari 2021, volume kubah lava sebesar 46.766 m3, dengan laju pertumbuhan sekitar 8.500 m3 per hari. Potensi bahaya Merapi saat ini berupa guguran lava pijar dan awan panas yang mengarah ke arah selatan-barat daya atau hulu Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Menurut Kepala Seksi Gunung Merapi, Agus Budi Santoso, volume kubah lava saat ini masih tergolong kecil. Jarak jangkauan awan panas juga masih di bawah 5 kilometer sehingga termasuk jarak aman.
"Kemungkinan luncuran awan panas saat ini masih di bawah jarak bahaya yang sudah kita tetapkan. Masih di bawah 5 kilometer," kata Agus Budi Santoso.
Agus Budi menjelaskan, menghitung perkiraaan jarak luncur material erupsi Merapi tidak dapat dilakukan hanya dengan mengukur volume kubah lava. Sebab ada potensi kubah lava runtuh bersamaan dengan keluarnya desakan magma dari perut gunung.
"Bisa jadi magma keluar dari dalam langsung membentuk awan panas. Jadi volumenya (awan panas) adalah total volume kubah lava saat ini ditambah suplai magma dari dalam yang meluncur bersama," ujar Agus Budi.
Namun menurut Agus Budi, kemungkinan terjadinya awan panas akibat runtuhan kubah lava dan desakan magma sekaligus, sangat jarang terjadi.
Baca Juga: Profil Farida Pasha, Sosok Mak Lampir yang Melegenda Meninggal Dunia
"Kecuali itu kejadian luar biasa. Dan jika sesuatu yang luar bisa itu terjadi, biasanya Merapi ‘memberitahu’," paparnya.
Merapi termasuk tipe gunung api dengan karakter yang relatif dapat diprediksi. Tipe erupsi biasanya bisa diperkirakan dari perubahan frekuensi kegempaan dan morfologi (bentuk dan ukuran) Gunung Merapi.
Munculnya kubah lava, tingginya jumlah guguran lava, dan berkurangnya laju deformasi (pengembungan) gunung secara signifikan, diperkirakan menunjukan erupsi Merapi lebih mengarah pada erupsi efusif.
"Berdasarkan data BPPTKG, probabilitas atau kemungkinan terjadinya erupsi efusif lebih dominan (40 persen)," tegas Agus.
Agus Budi meminta pemerintah daerah yang masuk dalam wilayah bahaya Merapi seperti Kabupaten Magelang, Boyolali, Sleman, dan Klaten menindaklanjuti rekomendasi BPPTKG.
Aktivitas penambangan dan wisata di Kawasan Rawan Bencana III (radius 5 kilometer) dari puncak Gunung Merapi juga harus dihentikan atau tutup sementara.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Berita Terkait
-
Profil Farida Pasha, Sosok Mak Lampir yang Melegenda Meninggal Dunia
-
Penampakan Letusan Efusif Gunung Merapi
-
Asap Kawah Putih Membubung, Merapi Muntahkan 36 Kali Lava Pijar Pagi Tadi
-
Link Live Streaming Gunung Merapi, Pantau Erupsi dan Lava Pijar
-
Cerita Penjaga Pos Pengamatan Gunung Merapi yang Jarang Pulang ke Rumah
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Beckham Putra: Jens Raven Cs, Tolong Balas Sakit Hati Kami!
-
PHK 'Makin Gila', Kemiskinan Mengancam RI Akibat Ekonomi Melambat!
-
4 Rekomendasi HP Murah Infinix dengan NFC, Fitur Lengkap Tak Bikin Dompet Jebol
-
Siap Taklukan Super League, Ini Daftar Lengkap Pemain Bhayangkara Presisi Lampung FC
-
Demi Juara, Pemain Timnas Indonesia U-23 Diminta Pakai Cara 'Keras' Lawan Vietnam
Terkini
-
Nestapa Karyawan Suara Merdeka, 6 Bulan Gaji Tak Dibayar Berujung Aduan ke Disnaker
-
BRI Ungaran Dorong Agen BRILink Aktif Dukung Layanan BPJS Ketenagakerjaan untuk Pekerja Informal
-
Viral Dugaan Pungli Iuran Beli NMAX untuk Sekda Pensiun di Kabupaten Semarang!
-
Viral! Tiga Anak di Sragen Terancam Hukuman Penjara Usai Coret Bendera Merah Putih
-
7 Ide Desain Teras Joglo Kekinian, Cocok untuk Rumah Besar Hingga Minimalis