SuaraJawaTengah.id - Sebagai penerima vaksin pertama di Kabupaten Rembang, Bupati Abdul Hafidz membandingkan rasa sakit jarum suntik, jauh lebih baik dibandingkan tamparan sang istri.
Bupati Rembang memang sempat canggung saat melalui proses pengecekan tensi darah. Hasilnya tekanan darahnya meningkat, sehingga penyuntikan vaksin Sinovac yang dilakukan di halaman Puskesmas I Rembang itu harus ditunda untuk sesaat.
Dokter Samsul Anwar dari Puskesmas Pancur yang bertugas menyuntikan vaksin Sinovac menyampaikan, orang nomor satu di Rembang itu memang sempat mengalami grogi saat menjalani proses penyuntikan vaksin.
Ia melihat dari munculnya keringat diwajah Bupati.
Baca Juga: Heboh Foto Bayi Tewas karena Vaksin Covid Sinovac, Pemerintah: Hoaks!
"Pak Bupati tadi berkeringat, padahal ditempat terbuka seperti ini. Jadi psikisnya muncul, sehingga saya memberi sugesti beliau agar menganggap ini seperti di rumahnya sendiri," kata Dokter Samsul Anwar, Senin (25/1/2021).
Bupati Hafidz pada kesempatan itu melakukan tensi sebanyak tiga kali. Alhasil pada pengecekan ke tiga, tensi Bupati memenuhi syarat untuk melakukan penyuntikan vaksin.
"Tadi Pak Bupati agak grogi jadi tensinya sempat naik tiga kali, 165. Kemudian saya suruh istirahat. Tensi kedua 150 dan yang terakhir 135," ucapnya.
Menurut dokter Syamsul Anwar, batasan tensi yang dalam penyuntikan harus pada tensi 140/80 untuk mendapatkan suntikan vaksin.
"Kalau dipaksakan kurang baik untuk jantung. Bisa dek-dekan, muntah, gemeter jika tensinya tinggi," imbuhnya.
Baca Juga: Januari-Februari Puncak Musim Hujan, BPBD Solo Minta Warga Waspada
Menurutnya, hal itu manusiawi karena dirinya menjadi orang pertama di Rembang yang disuntik vaksin dan ditayangkan secara live streaming.
"Secara psikis saya adalah orang pertama yang di vaksin dan ditonton 446.000 orang secara streaming. Kalau contoh ini tidak tepat pasti akan berpengaruh pada 446.000 orang, itu lah yang menjadi beban saya. Jadi bukan karena ketakutan itu tidak," ungkapnya.
Terkait rasanya usai divaksin ia mengatakan tidak ada rasa apapun. Malahan ada yang lebih lainnya daripada disuntik vaksin.
"Rasanya biasa saja, tidak ada apa-apa. Jadi jangan takut, cuma kaya digigit semut saat disuntik. Bahkan lebih sakit kalau ditampar istri," ujarnya sambil bercanda.
Kontributor : Fadil AM
Berita Terkait
-
Kemeriahan Festival Durian Jatinom 2025 di Klaten
-
Soroti Masalah Kesehatan Mental, Ganjar Luncurkan Program Teman Cerita
-
Investasi Jateng pada 2024 Capai Rp88,44 triliun, Serap 409.338 orang Tenaga Kerja
-
Mudik Gratis 2025 ke Jateng, Ini Jadwal, Syarat, Ketentuannya
-
Cara Daftar Mudik Gratis Jawa Tengah 2025, Jangan Sampai Kehabisan Kuota!
Tag
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Tanpa Anggaran Daerah, Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang Ditanggung APBN
-
BRI Semarang dan PSMTI Jateng Gelar Aksi Donor Darah
-
Waspadai Leptospirosis di Musim Hujan: Gejala dan Tips Pencegahan
-
SDN Klepu 03 Cetak Sejarah, Pertahankan Gelar Juara di MilkLife Soccer Challenge Semarang 2025
-
PSIS vs PSM: Mahesa Jenar Siap Bangkit di Jatidiri, Akhiri Tren Negatif!