Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 29 Januari 2021 | 16:33 WIB
Seorang warga Tionghoa sedang berdoa di Kelenteng Tek Hay Kiong, Kota Tegal menjelang Tahun Baru Imlek, Kamis (28/1/2021). [Suara.com/F Firdaus]

SuaraJawaTengah.id - ‎Perayaan Tahun Baru Imlek di Kota Tegal pada tahun ini dipastikan bakal berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya demi mencegah penyebaran Covid-19.

Pada tahun-tahun sebelumnya, perayaan Tahun Baru Imlek di Kota Bahari biasanya berlangsung meriah, salah satunya dengan adanya kirab‎ gotong Toa Pe Kong.

Acara itu biasanya digelar 15 hari setelah Tahun Baru Imlek untuk menyambut Cap Go Meh. Pada tahun ini, Imlek jatuh pada 12 Februari 2021, sehingga semestinya ‎kirab akan digelar pada 25 dan 26 Februari 2021.

Dalam kirab tersebut, umat Konghocu ‎mengarak sejumlah tandu berisi kimsin atau rupang para dewa yang ada di Kelenteng Tek Hay Kiong ke Pelabuhan Tegal dan keliling kota. 

Baca Juga: Sambut Imlek, Nespresso Perkenalkan Varian Kopi Terbaru

Selain itu, kirab juga dilakukan dengan berkeliling kota. Kirab biasanya berlangsung meriah dan menyedot perhatian masyarakat di sepanjang rute yang dilalui. 

Namun pada Tahun Baru Imlek tahun ini‎, kemeriahan tersebut dipastikan tidak akan ditemui masyarakat karen adanya pandemi Covid-19.

Pengurus Kelenteng Tek Hay Kiong, KotaTegal, Chen Li Wei Dao Chang mengatakan,‎ pada perayaan Tahun Baru Imlek tahun ini acara kirab ditiadakan karena pandemi Covid-19. 

"Selain kirab, acara hiburan seperti barongsai, liong dan acara lain yang sifatnya pertunjukan dihilangkan karena ini masih pandemi," kata Chen Li kepada Suara.com, Kamis (28/1/2021).

Menurut Chen Li, acara yang tetap akan diadakan yakni ritual atau peribadatan untuk menyambut Tahun Baru Imlek. Dimulai dengan pembersihan altar serta memandikan jamas dan‎ rupang-rupang para dewa.

Baca Juga: Pas Disajikan Saat Tahun Baru Imlek, Ini 10 Buah Pembawa Keberuntungan

"Setelah, nanti ada ritual‎ menghantarkan dewa dapur naik ke langit dan ritual saat malam Tahun Baru Imlek," ujarnya.

Chen Li mengatakan, umat Konghucu yang ingin bersembahyang‎ menyambut Imlek di kelenteng juga tetap diberpolehkan. Sebab, sembahyang yang digelar di kelenteng tak sampai menimbulkan kerumunan.

"Di sini (kelenteng) yang ibadah datang dan pergi silih berganti, tidak di waktu bersamaan. Misal ada sembahyang bersama pun hanya panitia dan beberapa umat dan tetap diwajibkan protokol kesehatan, seperti memakai masker dan jaga jarak," ujar dia.

Dari pantauan Suara.com, Kamis (28/1/2021), Kelenteng Tek Hay Kiong sudah mulai bersolek untuk menyambut‎ Tahun Baru Imlek. Sejumlah bagian kelenteng yang sudah berusia ratusan tahun itu dicat ulang dan dipasangi lampion khas Imlek. 

Kontributor : F Firdaus

Load More