SuaraJawaTengah.id - Angka kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Tegal terbilang tinggi. Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 bahkan menyebut tiap hari ada dua hingga tiga pasien Covid-19 yang meninggal.
Tingginya angka kematian itu membuat kebutuhan peti mati meningkat. Peti mati untuk jenazah pasien Covid-19 di Kabupaten Tegal salah satunya dipesan kepada Suhadi Haha, 41.
Warga Kelurahan Pakembaran, Kecamatan Slawi itu sudah tiga bulan terakhir mendapat pesanan membuat peti mati untuk pasien Covid-19.
"Tiga bulan ini kurang lebih sudah buat 30 peti mati untuk pasien Covid-19," katanya saat ditemui SuaraJawaTengah.id, Rabu (3/2/2021).
Pria yang biasa dipanggil Haha itu merupakan rekanan RSUD dr Soeselo Slawi untuk sejumlah pekerjaan di rumah sakit milik pemerintah daerah itu. Ketika pandemi mengganas, dia juga diminta untuk membuat peti mati untuk pasien Covid-19.
"Biasanya tidak buat peti mati, baru saat pandemi ini buat peti mati khusus untuk pasien Covid-19 karena dari rumah sakit meminta," ungkapnya.
Dalam satu bulan, Haha biasanya mendapat permintaan untuk membuat dua hingga lima peti mati. Dalam pengerjaannya, dia dibantu oleh dua orang pekerja.
"Tidak setiap hari ada, tapi kalau ada pesanan kadang sekaligus langsung dua atau tiga peti mati. Kalau sekarang-sekarang ini mulai agak turun, tidak terlalu banyak," ujarnya.
Permintaan tersebut menurut Suhadi kadang datang mendadak. Untuk itu, dia selalu menyiapkan stok peti mati yang sudah jadi. "Jadi kalau rumah sakit minta mendadak, saya siap," ujarnya.
Baca Juga: Tertinggi, Pemakaman Pasien Covid-19 TPU Madurejo pada 2021 Tembus 14 Kali
Peti mati yang dibuat Haha berukuran panjang dua meter dan lebar 70 sentimeter. Selain dari kayu, bahan yang digunakan yakni triplek. "Kalau biar cepat dan simpel pakainya triplek yang tebal," ujarnya.
Haha menyebut, harga satu peti mati berkisar Rp1,2 juta hingga Rp1,4 juta. Hal itu tergantung pada kondisi peti mati yang dibuat.
"Harganya tergantung apakah pakai melamin, plistur atau cat," ucapnya.
Seperti halnya keluarga pasien Covid-19 yang meninggal, Haha juga kerap diliputi kesedihan ketika mengerjakan pesanan peti mati.
Sebab, masih adanya pesanan peti mati yang diterimanya menunjukkan semakin banyak orang yang meninggal karena terpapar Covid-19.
"Sedihnya karena membayangkan orang-orang yang mati karena Covid-19. Jangan sampai saya seperti itu," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025