SuaraJawaTengah.id - Banjir di Kota Pekalongan turut merendam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) setempat. Sebanyak 170 narapidana (napi) harus diungsikan.
Para napi tersebut untuk sementara dipindahkan ke sejumlah lapas dan rumah tahanan (rutan) di wilayah eks Karesidenan Pekalongan.
Pemindahan para napi yang mengungsi dilakukan dengan pengawalan ketat dari petugas lapas dan aparat kepolisian. Tangan para napi tampak dirantai.
Mereka juga turut membawa serta sejumlah barang di antaranya pakaian, bantal dan guling saat diungsikan.
Baca Juga: Ngeri! Nekat Menerjang Banjir, dalam Sehari 60 Motor di Semarang Mogok
Kepala Lapas Kota Pekalongan, Agus Heryanto mengatakan, evakuasi para napi dilakukan karena kondisi Lapas terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 55 sentimeter.
"Hampir 95 persen kondisi lapas saat ini terendam air. Warga binaan yang saat ini kita ungsikan yang blok huniannya sudah dalam kategori zona merah atau ketinggian air mencapai 50 sentimeter," ujar Agus, Senin (8/2/2021).
Menurut Agus, terdapat 170 napi yang diungsikan. Terdiri dari 100 orang ke Rutan Pekalongan, 50 orang ke Lapas Batang dan 20 orang ke Rutan Pemalang.
"Total ada 248 warga binaan, yang dievakuasi 170 orang dan sisanya di dalam. Kondisinya aman," ujarnya.
Agus mengatakan, para napi diungsikan hingga kondisi banjir di dalam lapas surut. Namun jika banjir terus meninggi, para napi sisanya akan kembali diungsikan ke lapas dan rutan terdekat lainnya.
Baca Juga: Waspada! Warga di Sungai Cileungai dan Kali Bekasi akan Kebanjiran
"Kita tentatif, lihat perkembangan. Kalau besok banjir masih tinggi ya kita evakuasi lagi sisanya. Paling dekat ya ke Slawi, bisa juga ke Brebes atau Tegal. Kalau surut, nanti yang diungsikan kita tarik lagi," jelas Agus.
Menurut Agus, pemindahan para napi karena banjir tersebut sudah ketiga kalinya dilakukan sejak 2018. "Waktu 2018 kita pernah evakuasi 700 warga binaan. Yang di dalam tinggal 13 orang. Itu yang terbesar," ungkapnya.
Agus menyebut, kondisi Lapas memang sudah tidak layak. Untuk itu sudah direncanakan relokasi pada 2019. Rencananya, lapas relokasi akan dibangun di Kabupaten Pekalongan. Namun hingga tahun ini rencana relokasi itu masih tertunda.
"Anggarannya sudah turun, tapi karena ada refocusing Covid-19, jadi ada penghematan anggaran untuk Lapas Pekalongan. Namun demikian, kami berharap penghematan anggaran untuk Lapas Pekalongan kembali dipertimbangkan, mengingat ini keadaannya sudah emergency," ucapnya.
Kontributor : F Firdaus
Berita Terkait
-
Banjir Bandang Landa Sukabumi, Kemensos Langsung Salurkan Bantuan Logistik
-
Bakal Lanjutkan Program Anies, "Parkir" Air jadi Jurus RK Cegah Banjir di Jakarta, Apa Maksudnya?
-
Hujan Lebat, Sejumlah Titik di Jakarta Tergenang Banjir
-
Hujan Deras Guyur Jakarta, 43 RT Kebanjiran
-
Detik-Detik Banjir Catalonia: Upaya Penyelamatan Berlanjut Pasca Tragedi Valencia
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Alokasi Anggaran Sampai Rp750 Juta, Jateng Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
-
Jelang Nataru, Polisi Batasi Operasional Truk di Jateng
-
Target 2045: Semarang Bangun Kota Tangguh Bencana dan Berdaya Saing Global
-
Semen Gresik Tebar Kebaikan, Bantu Pedagang Sayur Keliling di Rembang Tingkatkan Penghasilan
-
Ramai-ramai ke Rumah Jokowi, Calon Kepala Daerah Diminta Fokus pada Isu Mendasar dan Prioritas Lokal