SuaraJawaTengah.id - Harga jual kedelai impor yang menjadi bahan baku utama pembuatan tahu dan tempe kembali melonjak di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menjadi Rp9.800 per kilogram dari sebelumnya yang hanya Rp9.750 per kilogram.
"Kenaikan Rp50/kg tersebut terjadi mulai hari ini (16/2). Sebelumnya juga sudah ada kenaikan secara bertahap karena harga kedelai impor normalnya berkisar Rp6.500/kg. Alasan kenaikan sebelumnya karena keterlambatan pengiriman dari negara asal, yakni Amerika. Faktor lainnya adalah kenaikan indeks harga sehingga turut mempengaruhi harga jualnya di pasaran," kata Manajer Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus, Amar Ma'ruf di Kudus, Selasa (16/2/2021).
Kenaikan harga jual kedelai impor saat ini, kata dia, termasuk yang tertinggi selama beberapa tahun terakhir. Kenaikan harga jual kedelai sebelumnya berkisar Rp9 ribu per kg, sedangkan saat ini mendekati angka Rp10 ribu/kg.
Para perajin tahu maupun tempe di Kudus sudah merespons kenaikan harga jual komoditas tersebut dengan menaikkan harga produknya. Jika kenaikannya terlalu tinggi biasanya permintaan semakin menurun.
"Untuk itu, setiap produsen tahu dan tempe dituntut bisa melakukan efisiensi produksi demi kelangsungan usahanya. Karena menaikkan harga jual di pasaran juga tidak mudah," ujarnya.
Lonjakan harga jual kedelai saat ini, dimungkinkan ada produsen tahu atau tempe yang menghentikan produksinya sementara karena daya beli masyarakat juga menurun. Alternatif kedelai yang biasanya ada kedelai lokal, hingga saat ini belum tersedia.
Stok kedelai impor saat ini mencapai 30 ton dan masih bisa ditambah karena stok di distributor besar juga tersedia dalam jumlah besar. Sementara permintaan kedelai impor per hari berkisar antara 10-20 ton.
Jumlah pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Kudus diperkirakan mencapai sekitar 300 pengusaha yang tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Kecamatan Kota, Jekulo, Kaliwungu, Dawe, Bae, Gebog, Undaan, Mejobo dan Jati. (Antara)
Baca Juga: Akhirnya, Jawa Tengah Lepas dari Status Zona Merah Covid-19
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
BRI BO Slawi Gelar Cek Kesehatan dan Donor Darah Gratis, Wujud Peduli Masyarakat
-
7 Tempat Wisata Rembang Viral dan Hits Ini Siap Jadi Favorit Libur Akhir Tahun 2025
-
Kampung Natal Saloka 2025: Perayaan Nataru Penuh Kearifan Lokal dan Rekor Dunia!
-
PT Semen Gresik Kucurkan Rp1,05 Miliar untuk Pembangunan Infrastruktur Jalan Enam Desa
-
BRI Konsisten Salurkan Bantuan dan Trauma Healing bagi Anak-Anak Korban Bencana di Sumatera