Namun menurut Bhante Pannavaro, meski Candi Borobudur tidak dicantumkan dalam kitab suci umat Buddha, tempat ini sangat dihormati. Candi Borobudur bahkan disucikan oleh umat Buddha karena unik dan tak ada duanya di dunia.
Bhante Pannavaro berharap, upacara keagamaan Buddha yang secara insidental seperti Waisak, Asadha, dan acara lainnya dapat terus dilaksanakan di Borobudur.
“Dibantu untuk umat masyarakat ASEAN agar bisa lebih mengerti. Sehingga mereka akan ikut melakukan ibadah disini dan juga diberi kemudahan melakukan upacara ibadah oleh PT Taman Wisata maupun Balai Konservasi Borobudur,” ujar Bhante Pannavaro.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, memastikan pemerintah membuka akses luas bagi umat Buddha untuk menjalani event-event besar keagamaan di Candi Borobudur.
Baca Juga: Revisi UU Cagar Budaya, BPPI Dorong Borobudur Jadi Pusat Ibadat Umat Buddha
“Pemerintah jelas mendukung karena ini adalah bagian dari keanekaragaman. Keanekaragaman keyakinan. Apalagi Buddha juga termasuk agama resmi yang diakui di Indonesia. Memberikan kelonggaran dan keluasaan agar umat Buddha bisa melaksanakan ibadat dengan lebih baik. Pasti kami dukung,” kata Muhadjir Effendy kepada wartawan di Bukit Dagi Borobudur, Rabu (17/2/2021).
Meski bukan termasuk pusat pribadatan umat Buddha dunia, Menteri Muhadjir meyakinkan bahwa upacara-upacara keagamaan Buddha di Candi Borobudur akan ditingkatkan.
Pemerintah juga memberikan peluang bagi seluruh umat Buddha di dunia untuk hadir di Candi Borobudur. “Nanti ada upacara-upacara keagamaan Buddha yang akan kita tingkatkan. Kita laksanakan dengan cara yang lebih baik, dengan memberikan peluang untuk hadir seluruh umat dunia di Borobudur.”
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy datang ke Borobudur untuk memastikan posisi Candi Borobudur dalam konteks umat Buddha internasional.
Selain melakukan pertemuan dengan Banthe Sri Pannavaro Mahathera, Menteri Muhadjir juga bertemu Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, Dirjen Bimmas Buddha, serta Direktur PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Edy Setijono.
Baca Juga: Sesuai Undang Undang, Borobudur Tak Bisa Jadi Tempat Ibadah Rutin
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Berita Terkait
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur dan Candi Prambanan saat Libur Lebaran 2025, Jangan Keliru!
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur 2025, Lengkap dengan Cara Belinya Lewat Online!
-
Libur Lebaran 2025, Borobudur Targetkan 76.000 Pengunjung: Simak Tips Membeli Tiketnya
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Terbaru Libur Lebaran 2025, Ini Cara Membelinya
-
Imlek di Tanah Syariat: Toleransi Bersemi di Banda Aceh
Tag
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Mudik Tak Lagi Jadi Beban: Balik Rantau Gratis Angkat Martabat Pekerja Informal Jateng
-
Hampers Berkah UMKM Rumah BUMN Semen Gresik Catatkan Penjualan 1587 Paket, Omset Ratusan Juta Rupiah
-
Didukung BNI Xpora, Produsen Permen Jahe Indo Tropikal Sukses Tembus Pasar Ekspor
-
Hubungan Gelap Berujung Maut: Oknum Polisi Jateng Dipecat Usai Aniaya Bayi hingga Tewas
-
PSIS Semarang Siap Hadapi Persik, Targetkan Kemenangan untuk Jauhi Zona Degradasi