Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 19 Februari 2021 | 18:17 WIB
Manager Resto Pringsewu Semarang, Dani Ramadan ketika memberikan bukti transfer fiktif yang dia Terima [Suara.com/Dafi Yusuf]

SuaraJawaTengah.id - Kasus order fiktif menggunakan bukti transfer palsu meresahkan Resto Pringsewu Kota Semarang. Pasalnya, modus tersebut sudah menipu beberapa resto di Semarang

Manager Resto Pringsewu Kota Semarang, Dani Ramadan mengatakan, sudah empat kali resto miliknya ditipu dengan bukti transfer fiktif. Pada kasus pertama, restonya rugi Rp700 ribu karena orderan fiktif itu. 

"Sudah empat kali, namun yang kita kebobolan cuma yang kasus pertama," jelasnya saat ditemui Suara.com di Resto Pringsewu Kota Semarang, Jumat (19/2/2021). 

Dia mengatakan, modus pelaku sengaja memberikan bukti transfer dengan jumlah nominal yang harus ditransfer. Selanjutnya, pelaku meminta restonya untuk mengirim kembali atau menggantinya dengan pulsa. 

Baca Juga: Lagi! Diduga Malapraktik, Rumah Sakit di Semarang Dilaporkan ke Polisi

"Jadi dia pas pesen itu, sengaja mengirim uang lebih. Setelah itu, dia minta ditransfer kembali uang lebihnya," ujarnya. 

Menurutnya, setiap kali pesan, foto profil dan no telpon yang digunakan pelaku untuk pesan makanan di restonya selalu berbeda. Terkadang dengan gambar profil laki-laki dan kadang perempuan. 

"Setiap kali pemesanan profil dan no telponnya selalu berbeda," ujarnya. 

Pelaku mulai pesan pada tanggal 16 Febuari 2021 yang lalu. Pelaku sengaja mentransfer uang senilai Rp850 ribu. Padahal, makanan yang dipesan harganya hanya Rp150 ribu. 

"Saat itu dia pesan nasi box 6 total harganya Rp150 ribu. Namun dia transfer Rp850 ribu, akhirnya kita mentransfer uang Rp700 ribu ke rekening yang dikirimkan pelaku," imbuhnya. 

Baca Juga: Tak Ada Perubahan Kebijakan, 10 Tahun Lagi Pesisir Kota Semarang Tenggelam

Untuk kejadian  pertama, pelaku memesan nasi box ketika malam hari menjelang warung tutup, tepatnya pukul 20:00 WIB. Saat itu, sudah banyak karyawan yang sudah pulang yang membuat restonya kebobolan. 

"Kebetulan  resto kita satu kejadian pertama mau tutup, jadi sudah banyak karyawan yang pulang. Akhirnya kita kebobolan," katanya. 

Setelah berhasil menipu pada orderan yang pertama, pelaku mencoba untuk mengulangi pesanannya ke Resto Pringsewu. Jika Dani ingat, pelaku pesan pada tanggal 17 dan 19 Febuari 2021.

"Namun untuk pesanan yang kedua dan ketiga tidak kita layani," ujarnya. 

Berdasarkan info yang dia terima, ternyata resto yang menerima orderan fiktif tak hanya di Resto Preng sewu. Melainkan terdapat beberapa resto di Semarang yang mengaku juga tertipu orderan fiktif. 

"Ini kan ada group resto di Kota Semarang, pada ramai ini, ternyata yang tertipu tak hanya resto kita. Ada juga resto Omah Laut dan beberapa resto yang lain," ucapnya. 

Kontributor : Dafi Yusuf

Load More