Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 16 Maret 2021 | 14:26 WIB
Pemakaman China yang ada di dekat permukiman warga Pedurungan [suara.com/Dafi Yusuf]

SuaraJawaTengah.id - Siapa sangka jika bisnis pemakaman China di Kota Semarang membuat geleng-geleng kepala. Pasalnya dalam satu tahun keuntungannya bisa sampai ratusan juta.

Jika dilihat, di daerah tersebut memang banyak makam Bong China. Meski sudah dibuatkan tempat pemakaman terpusat, masih ada pemakaman china yang ada di sekitar permukiman  warga.

Saking dekatnya dengan permukiman warga, beberapa warga  memanfaatkan tanah pemakaman china tersebut untuk menjemur baju dan tempat bermain untuk anak-anak.

Itu yang membuat Kasturi, 62, warga Kelurahan Sambiroto, Pedurungan, Kota Semarang masih menekuni bisnis persewaan tanah pemakaman sejak tahun 2002 sampai sekarang.

Baca Juga: Rela Keluar Kerja! Ismanto Sukses Tanam Sawo Raksasa hingga Ekspor

"Satu makam saya hargai Rp150 ribu," jelasnya saat ditemui di rumahnya, Selasa (16/3/2021).

Jika dia hitung, tanah seluas 5000 meter miliknya itu sudah dihuni 1000 makam Bong China. Jika semua makam di lahannya membayar Rp150.000, maka Kasturi mendapat Rp150 juta.

Meski demikian, setiap tahunnya ada pembaruan data penambahan atau pengurangan makam yang ada di tanahnya tersebut tergantung keluarga jenazah yang dimakamkan.

"Setiap tahunnya itu ada pembaharuan, kadang ada yang diperpanjang dan kadang ada yang tak diperpanjang," ujarnya.

Untuk proses pembayaran biaya makam dibayar satu tahun sekali. Ada yang pembayarannya setiap hari raya Natal dan ada juga yang pembayarannya setiap kali hari raya Imlek.

Baca Juga: Duh! 1,21 Juta Warga Jateng Nganggur, Daerah Ini Ternyata Paling Banyak

"Untuk pembayaran beda-beda, ada yang setiap kali Imlek dan ada juga yang setiap kali Natal," katanya.

Menurut Kasturti, dia bukanlah orang satu-satunya yang menyewakan tanahnya untuk bisnis pemakaman Bong China. Bahkan ada juga yang mempunyai tanah yang lebih luas darinya.

"Ada yang lebih luas dari tanah saya, bisa turun-temurun," imbuhnya.

Lurah Sambiroto, Agus Suryanto menyampaikan, di wilayahnya memang banyak pemakaman. Setiap ahli waris Bong China menyewa lahan tersebut dengan jangka waktu tertentu.

Semula, Bong China jumlahnya jauh lebih banyak. Namun, saat ini mengalami penurunan yang drastis lantaran terdampak proyek pembangunan yang masif. Wajar jika beberapa Bong China terdapat di tengah permukiman.

Kontributor : Dafi Yusuf

Load More