SuaraJawaTengah.id - Banyak petani di seluruh Indonesia yang resah dengan wacana impor beras yang dilontarkan pemerintah pusat beberapa waktu kebelakang. Tak terkecuali di Kabupaten Banyumas. Selain wacana impor tersebut, petani dihadapkan dengan fakta lain yang sangat merugikan.
Pasalnya, selain harga gabah yang sangat merosot, petani juga mengaku kesulitan menjual ke pedagang. Apalagi ditambah wacana impor beras, petani Banyumas terancam merugi.
Eko salah satunya, petani asal Desa Notog, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas ini mengaku saat ini digudangnya masih menyimpan stok gabah kering mencapai 1,2 ton.
Ia bukannya tidak mau menjual. Meskipun harganya merosot tajam, namun para pedagang tidak mau menerima karena mereka juga masih ada stok karena daya beli masyarakat sedang berkurang.
Baca Juga: Sindir Mendag Lutfi Soal Impor Beras, Sekjen PDIP: Coreng Muka Jokowi!
"Saya sih mengira kalau bantuan dari pemerintah yang berupa non tunai ini berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Soalnya ini saya mau jual gabah saja susah ke pedagang. Walaupun harganya lagi ngawur banget sekarang," katanya di Patikraja, Kabupaten Banyumas, Selasa (23/3/2021).
Petani saat ini sangat bergantung pada pedagang. Jika pedagang mampu membuang beras itu artinya perputaran ekoniminya berjalan. Ia mengira harga yang anjlok dipengaruhi karena panen raya di berbagai wilayah.
"Memang biasanya memang anjlok, tapi tidak sedalam seperti sekarang. Yang jadi masalah itu kan bantuan non tunai ada juga dalam bentuk beras. Hampir semua keluarga tidak ada yang kesulitan beras. Jadi yang membeli beras sangat sedikit. Jadi ini beras yang dibagikan dari non tunai itu dari mana?," tanyanya.
Jika penyerapan dari petani, harusnya gabah ini bersirkulasi. Masalahnya beras dari para petani ini tidak diserap. Permasalahan tersebut sebenarnya sudah berlangsung sejak awal pandemi.
"Ketika jauh sebelum panen pun, petani sudah kesulitan untuk menjual gabah. Saya yakin Bulog itu belum menyerap beras dari petani. Kalau memang sudah saya yakin hanya berapa persen saja. Sedikit paling," terangnya.
Baca Juga: Politisi Gerindra Arif Poyuono Soal Impor Beras, Bukan Salah Mendag?
Saat ini menurutnya hasil panen petani di Banyumas sangat bagus. Karena minimnya serangan hama yang menjadi persoalan rutin tiap tahun.
"Biasanya kalau serangan tikus dan wereng, bisa anjlok hasil panennya sampai 50 persen. Tapi kemarin bisa dikatakan tidak ada hama," ujarnya.
Dia mengaku, beberapa pedagang sebenarnya menyebutkan harga gabah sekarang sudah anjlok dari harga sebelumnya. Harga kering panen hanya dihargai Rp3.400 - Rp3.600 tergantung jenis padinya, sedangkan harga gabah kering giling hanya laku Rp4.600-Rp4.700 per kg.
Pengakuan lain datang dari pedagang beras, Eli Martono (55) misalnya, ia saat ini menghentikan dulu pembelian gabah hasil panen petani. Hal ini karena dia sendiri kesulitan untuk menjual beras yang dibeli dari petani.
"Saya itu rutin mengirim beras ke Jakarta. Tapi sekitaran awal Bulan Februari kemarin, pedagang beras di Jakarta minta distop dulu. Karena stok disana masih banyak," kata warga Desa Margasana, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas.
Kontributor : Anang Firmansyah
Berita Terkait
-
Pemerintah Stop Impor Beras Tahun Ini
-
Mau Impor, Tapi Menko Pangan Zulhas Hari Ini Panen Beras di Subang
-
KPK Terus Kejar dan Selidiki Skandal Demurrage Impor Beras Rp 294,5 Miliar Terkait Kepala Bapanas, Ada Bukti Baru
-
Kasus Demurrage Impor Beras Harus Tuntas, KPK Diminta Turunkan Investigator Terbaiknya
-
Demo di KPK, SDR Desak Penetapan Tersangka Kasus Demurrage Impor Beras Terhadap Kepala Bapanas
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Dukung Pilkada, Saloka Theme Park Berikan Promo Khusus untuk Para Pemilih
-
Top Skor El Salvador Resmi Gabung PSIS Semarang, Siap Gacor di Putaran Kedua!
-
Kronologi Penembakan GRO: Dari Tawuran hingga Insiden Fatal di Ngaliyan
-
Kasus Pelajar Tertembak di Semarang, Ketua IPW: Berawal Tawuran Dua Geng Motor
-
Tragedi Simongan: Siswa SMK Tewas Terkena Peluru Nyasar Saat Polisi Lerai Tawuran?