Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 05 April 2021 | 16:47 WIB
Ilustrasi hotel akan berdampak terhadap larangan mudik lebaran oleh pemerintah. (Pixabay)

SuaraJawaTengah.id - ‎Keputusan pemerintah melarang mudik lebaran turut berdampak terhadap kalangan pelaku usaha perhotelan di Kota Tegal. Tingkat keterisian atau okupansi diprediksi hanya 40 persen.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tegal, Saunan Rasyid mengatakan, pada momen mudik lebaran, tingkat keterisian hotel biasanya bisa mencapai 100 persen.

Namun karena pemerintah kembali melarang mudik lebaran pada ‎tahun ini, okupansi hotel diperkirakan tak sesuai dengan yang diharapkan.

"Selama ini‎ salah satu musim anggaplah hotel-hotel bisa panen itu di sekitar lebaran. Biasanya ramai orang mudik dan nginep di hotel. Sekitar H-3 sampai H+3 lebaran itu keterisiannya bisa 100 persen," kata Saunan, Senin (5/4/2021).

Baca Juga: Mudik Lebaran ke Sukoharjo, Warga Luar Soloraya Siap-Siap Dikarantina

Menurut Saunan, selama pandemi, okupansi hotel menurun drastis. Rata-rata hotel tingkat keterisiannya hanya 30 hingga 40 persen.

"Karena mudik dilarang, kemungkinan nanti di sekitar lebaran okupansinya sama dengan seperti sekarang, 30 sampai 40 persen," katanya.

Menurut Saunan, tingkat keterisian hotel sedikit mengalami peningkatan saat libur panjang Hari Raya Paskah. 

"Saat libur panjang tiga hari kemarin itu ada peningkatan 20 persen. Mungkin karena banyak orang memanfaatkan momen libur itu untuk mudik duluan," ungkapnya.

Untuk itu Saunan berharap pemerintah mengkaji lagi keputusan larangan mudik lebaran. Sebab hotel-hotel juga akan sangat terdampak dengan kebijakan itu.

Baca Juga: Terminal Jatijajar Depok Tidak Beroperasi Mulai 6 Hingga 17 Mei 2021

"Harapan kami mudik tidak dilarang. Apalagi ‎dengan mudik orang-orang akan bahagia karena pulang ke kampung halaman. Bahagia kan bisa meningkatkan imun tubuh‎," ujarnya.

‎Di Kota Tegal, jumlah hotel yang terdaftar di PHRI ada 18 hotel. Seluruh hotel itu masih bertahan menjalankan operasional meski masih terpukul pandemi. 

"Semua masih jalan dengan kesulitan-kesulitan yang ada, sama-sama memikul keprihatinan," ujarnya.

Kontributor : F Firdaus

Load More