SuaraJawaTengah.id - Kota Semarang memiliki kampung nelayan yang masih terus dibangun. Selain sebagai pusat penjualan hasil laut, kampung nelayan juga dimanfaatkan sebagai objek wisata.
Namun, impian itu masih belum terwujud hingga sekarang. Pada Hari Nelayan Nasional mungkin akan jadi titik balik bagi Kampung Nelayan Tambakrejo. Pasalnya perayaan ini sekaligus momentum bagi mereka untuk bangkit dan lebih maju.
Dilansir dari Ayosemarang.com, Ketua RT 06, Rohmadi mengatakan, semenjak warga Tambakrejo menempati kampung nelayan dan merintis wisata air, banyak wisatawan yang berdatangan. Namun ada beberapa hal yang dikeluhkan oleh warga.
“Jalanan kami masih bergelombang. Belum lagi perahu-perahu yang sudah bekas. Tidak seperti perahu wisata,” ujar Rohmadi, Selasa (6/4/2021).
Baca Juga: Cari 17 Nelayan Hilang di Indramayu, SAR Terjunkan Tim Penyelam
Mendengar keluhan Rohmadi itu, Wali kota Semarang Hendrar Prihadi yang hadir dalam perayaan Hari Nelayan Naisonal di Tambakrejo mengajak masyarakat untuk saling bahu-membahu dalam membangun kampung nelayan ini agar lebih baik.
“Mulai dari hal kecil seperti menanam pohon. Sampean nggak mau lingkungannya gersang kan?” kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu.
Bahkan. Hendi langsung menjanjikan 10 perahu yang akan diberikan kepada warga Tambakrejo. Untuk bantuan kapal ini Hendi berasal dari anggaran perubahan yang akan diberikan pada bulan Oktober mendatang.
Hendi juga berpesan, tidak ingin Tambakrejo selesai di perkara peremajaan kapal saja, namun juga semua lingkungannya.
“Saya ingin nanti di sini juga ada lapak untuk menggelar UMKM warga seperti seafood atau makanan hasil laut lain,” terang Hendi.
Baca Juga: Nelayan Ramai-ramai Menolong Paus Terdampar di Kabupaten Tuban
Sementara, perkara jalan yang masih bergelombang, Kepala Disperkim Kota Semarang Ali mengungkapkan, jika jalan yang di sebelah laut itu permasalahannya adalah otoritas.
Berita Terkait
-
Sebut Proyek Perusak Alam Tetap Berlanjut, Warga Pulau Pari: Penyegelan Cuma Gimik!
-
Skandal Solar Subsidi Kolaka: Nelayan Menjerit, Negara Rugi Rp105 Miliar!
-
Nelayan Dumai Hadapi Perubahan Iklim dengan Teknologi PLTS dan Bioflok
-
Korupsi Meja Kursi SD, Wali Kota Semarang dan Suami Diciduk KPK
-
Dibui Bareng Suami Gegara Korupsi, Mbak Ita Raih Upeti Rp2,4 M dari Iuran Sukarela Pegawai Bapenda Semarang
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
Terkini
-
Perajin Mutiara Asal Lombok Go International, Bukti Komitmen BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Atas Karya Lokal
-
Rahasia Umbul Leses Boyolali: Kisah Pengantin Terkutuk Jadi Pohon Raksasa!
-
Pemprov Jateng Prioritaskan Ini! Gebrakan Gubernur Luthfi di Tahun 2025
-
Pemprov Jateng Siap Gelontor Bantuan Keuangan Desa Sebanyak Rp1,2 Triliun
-
Semen Gresik dan Pemkab Blora Teken Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Melalui Teknologi RDF