Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 09 April 2021 | 15:28 WIB
Siklon Tropis ODETTE di Samudra Hindia, tepatnya pada posisi 14.2LS dan 107.7BT atau sekitar 780 km selatan barat daya dari Cilacap. [Dok BMKG]

SuaraJawaTengah.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan saat ini Siklon Tropis SEROJA masih bearada di wilayah Samudera Hindia. Namun, pergerakannya kearah barat daya dan semakin menjauhi wilayah Indonesia. 

"Kecepatan angin maksimum Siklon Tropis SEROJA sekitar 40 knot (75 km/jam)," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, M.Si dalam keterangan tertulis, Jumat (9/4/2021). 

 Namun demikian, masyarakat Jawa Tengah juga masih diminta waspada terhadap siklon tropis ODETTE yang berada di perairan Cilacap

"Sementara itu, bibit siklon 90S yang sejak tanggal 2 April 2021 muncul bersamaan dengan bibit siklon cikal bakal siklon SEROJA saat ini (Jumat. 9 April 2021 jam 07.00 WIB) telah tumbuh menjadi Siklon Tropis ODETTE di Samudra Hindia, tepatnya pada posisi 14.2LS dan 107.7BT atau sekitar 780 km selatan barat daya dari Cilacap," katanya. 

Baca Juga: Kunjungi Penataan Borobudur, Ganjar Pranowo Atasi Masalah dengan Cepat

Menurutnya, kecepatan angin maksimum pada pusat sirkulasi Siklon Tropis Odette mencapai 45 knot (sekitar 80 km/jam) dan tekanan udara di pusat sirkulasinya adalah 990 hPa.

Pemberian nama siklon tropis Odette dilakukan oleh Australian Bureau of Meteorology (BoM) Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) karena posisi siklon tropis tersebut berada di wilayah tanggungjawab Australia.

"Dalam 24 jam kedepan, diperkirakan Siklon Tropis Odette akan terus bergerak ke arah selatan - barat daya menjauhi wilayah Indonesia dengan intensitas yang cenderung melemah," ucapnya.

Perlu diketahui, keberadaan Siklon Tropis Seroja dan Siklon tropis Odette dalam 24 jam kedepan ini memberikan dampak tidak langsung, yaitu berupa:

  • Potensi hujan dengan intensitas Sedang-Lebat dalam 24 jam kedepan yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang di wilayah Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali. Potensi tersebut dipastikan tidak akan seekstrem seperti ketika kejadian siklon tropis Seroja masih di dekat wilayah Nusa Tenggara Timur.
  • Sedangkan potensi dampak gelombang tinggi dapat terjadi hingga 2 hari kedepan 
  • Tinggi Gelombang 1.25-2.5 meter berpeluang terjadi di Laut Jawa, Perairan Selatan P. Bali Hingga P. Sumba, Selat Bali - Selat Lombok - Selat Alas Bag. Selatan, Selat Sumba Bag. Barat, Laut Sawu Bag. Selatan, Perairan Selatan P. Sawu, dan Perairan Selatan P. Rotte.
  • Tinggi Gelombang 2.5-4.0 meter berpeluang terjadi di Perairan P. Enggano - Bengkulu, Perairan Barat Lampung, Samudra Hindia Barat Kep. Mentawai Hingga Lampung, Selat Sunda Bagian Barat Dan Selatan, Perairan Selatan P. Jawa, dan Samudra Hindia Selatan NTB Hingga NTT.
  • Tinggi Gelombang 4.0-6.0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Selatan Jawa - Bali.

BMKG terus memantau perkembangan potensi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia. Masyarakat diimbau untuk tetap berhati hati pada potensi angin kencang dan hujan lebat yang masih berpeluang terjadi di beberapa wilayah serta mewaspadai potensi dampak seperti banjir, tanah longsor dan banjir bandang.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Saat Ramadan, Ganjar Siapkan Beberapa Skenario

Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, dapat langsung mengakses  https://www.bmkg.go.id atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

Load More