SuaraJawaTengah.id - Polisi membantah ada dua mahasiswa yang diamankan dalam aksi demonstrasi Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) di depan Kampus 1 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.
Kabag Ops Polrestabes Semarang, AKBP A. Recky Robertho mengatakan, tak ada pengamanan. Yang ada polisi dengan beberapa korlab aksi yang ada di lapangan melakukan diskusi.
"Itu bukan diamankan, jadi tadi korlab-korlab kita diskusi soal kesepakatan awal mereka orasi di simpang tiga," jelasnya saat ditemui di lokasi, Sabtu (1/4/2021).
Saat itu, lanjutnya, tiba-tiba mobil komando berhenti di tengah jalan. Dia sendiri tak tau siapa yang memerintahkan mobil komando itu berhenti. Akhirnya, polisi mengajak berunding perwakilan dari korlap aksi.
Baca Juga: Aksi May Day di Kedubes AS, 15 Mahasiswa Papua Diangkut ke Polda Metro Jaya
"Hanya ada miskomunikasi dari kita menyiapkan lokasi di dekat kampus, namun teman-teman yang sedang aksi ingin orasi di tengah jalan," ujarnya.
Untuk pengamanan tersebut, dia mengaku sudah menyiapkan sekitar 380 personil untuk pengamanan. Namun, dia mengapresiasi dan berterimakasih kepada mahasiswa dan buruh karena sudah demonstrasi dengan tertib.
"Secara umum mereka (demonstrasi) sudah menjaga ketertiban. Terimakasih sudah berjalan dengan baik," imbuhnya.
Sementara itu, Koordinator aksi, Arif Afruloh mengatakan, ada dua mahasiswa dari Unnes dan UIN yang diamankan oleh polisi. Namun, saat ini dua mahasiswa tersebut sudah dikembalikan.
"Ada dua mahasiswa dari UIN satu dan dari Unnes satu, kebetulan yang dari Unnes itu saya," jelasnya.
Baca Juga: Hindari Kerumunan, Disnaker Minta Buruh Sampaikan Aspirasi dengan Dialog
Dia mengaku sempat menjadi korban pemukulan ketika aksi sedang ricuh. Selain itu, dia juga sempat dicekik oleh polisi hingga kesulitan bernafas. Arif mengutuk keras aksi represif yang dilakukan oleh polisi.
"Tadi saya sempat dicekik dan dipukul ketika sedang ricuh. Habis itu saya digelandang ke Kantor Polsek Tugu Semarang," ujarnya.
Padahal, saat itu dia sebagai koordinator ingin melerai aksi yang sedang ricuh namun Arif malah menjadi korban aksi kekeraaan aparat.
"Saat itu saya niatnya ingin melerai, namun saya malah kena pukul dan cekik hingga tak bisa bernafas," imbuhnya.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
Sosok Bripka R, Diduga Tembak Siswa SMKN 4 Semarang hingga Tewas
-
Siswa Paskibraka Tewas Tertembak Dicap Gangster, Viral Curhatan Pilu Tante Korban: Anak Ini Bercita-cita jadi Polisi
-
PSIS Semarang Datangkan Striker Gustavo Souza, Statistiknya Ngeri di Liga El Savador!
-
Detik-detik Anggota Paskibra SMK 4 Semarang Tewas Ditembak Polisi dan Kejanggalan Kronologinya
-
5 Fakta Kasus Anak SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Tertembak Polisi
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Dukung Pilkada, Saloka Theme Park Berikan Promo Khusus untuk Para Pemilih
-
Top Skor El Salvador Resmi Gabung PSIS Semarang, Siap Gacor di Putaran Kedua!
-
Kronologi Penembakan GRO: Dari Tawuran hingga Insiden Fatal di Ngaliyan
-
Kasus Pelajar Tertembak di Semarang, Ketua IPW: Berawal Tawuran Dua Geng Motor
-
Tragedi Simongan: Siswa SMK Tewas Terkena Peluru Nyasar Saat Polisi Lerai Tawuran?