Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 01 Mei 2021 | 15:49 WIB
Kondisi ketika terjadi keributan akai demonstrasi May Day di Semarang [Suara.com/Dafi Yusuf]

SuaraJawaTengah.id - Polisi membantah ada dua mahasiswa yang diamankan dalam aksi demonstrasi Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) di depan Kampus 1 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang

Kabag Ops Polrestabes Semarang, AKBP A. Recky Robertho mengatakan, tak ada pengamanan. Yang ada polisi dengan beberapa korlab aksi yang ada di lapangan melakukan diskusi. 

"Itu bukan diamankan, jadi tadi korlab-korlab kita diskusi soal kesepakatan awal mereka orasi di simpang tiga," jelasnya saat ditemui di lokasi, Sabtu (1/4/2021). 

Saat itu, lanjutnya, tiba-tiba mobil komando berhenti di tengah jalan. Dia sendiri tak tau siapa yang memerintahkan mobil komando itu berhenti. Akhirnya, polisi mengajak berunding perwakilan dari korlap aksi. 

Baca Juga: Aksi May Day di Kedubes AS, 15 Mahasiswa Papua Diangkut ke Polda Metro Jaya

"Hanya ada miskomunikasi dari kita menyiapkan lokasi di dekat kampus, namun teman-teman yang sedang aksi ingin orasi di tengah jalan," ujarnya. 

Untuk pengamanan tersebut, dia mengaku sudah menyiapkan sekitar 380 personil untuk pengamanan. Namun, dia mengapresiasi dan berterimakasih kepada mahasiswa dan buruh karena sudah demonstrasi dengan tertib. 

"Secara umum mereka (demonstrasi) sudah menjaga ketertiban. Terimakasih sudah berjalan dengan baik," imbuhnya. 

Sementara itu, Koordinator aksi, Arif Afruloh mengatakan, ada dua mahasiswa dari Unnes dan UIN yang diamankan oleh polisi. Namun, saat ini dua mahasiswa tersebut sudah dikembalikan. 

"Ada dua mahasiswa dari UIN satu dan dari Unnes satu, kebetulan yang dari Unnes itu saya," jelasnya. 

Baca Juga: Hindari Kerumunan, Disnaker Minta Buruh Sampaikan Aspirasi dengan Dialog

Dia mengaku sempat menjadi korban pemukulan ketika aksi sedang ricuh. Selain itu, dia juga sempat dicekik oleh polisi hingga kesulitan bernafas. Arif mengutuk keras aksi represif yang dilakukan oleh polisi. 

"Tadi saya sempat dicekik dan dipukul ketika sedang ricuh. Habis itu saya digelandang ke Kantor Polsek Tugu Semarang," ujarnya. 

Padahal, saat itu dia sebagai koordinator ingin melerai aksi yang sedang ricuh namun  Arif malah menjadi korban aksi kekeraaan  aparat. 

"Saat itu saya niatnya ingin melerai, namun saya malah kena pukul dan cekik hingga tak bisa bernafas," imbuhnya. 

Kontributor : Dafi Yusuf

Load More