SuaraJawaTengah.id - Klaster masjid Covid-19 terjadi di wilayah Desa Pelemgadung, Karangmalang, Sragen.
Ada 35 orang yang diperiksa swab test PCR, sebanyak 13 orang di antaranya positif terpapar Covid-19 dan sebelumnya dua orang lainnya meninggal dunia.
Dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, Ketua RT setempat, Hidayat, menceritakan kronologi perjalanan kasus di klaster masjid itu.
Klaster masjid itu berawal saat seorang ustaz yang juga imam masjid, R, terlihat agak kurang enak badan. Dia mengatakan ustaz tersebut sering mengisi kajian di luar desa. Kemudian seorang muazin masjid, S, juga ikut tidak enak badan.
“Ustaz R sempat mengimami salat tarawih pada hari pertama puasa kemudian setelah itu tidak datang ke masjid. Sedangkan muazin, S, sejak hari pertama puasa sudah tidak ke masjid karena kurang enak badan. Baik R dan S akhirnya dilarikan ke rumah sakit di hari yang sama,” ujar Hidayat yang bercerita saat ditanya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen dr. Hargiyanto.
Sebagai informasi, DKK lainnya mendatangi lokasi di klaster masjid di wilayah Desa Pelemgadung Sragen pada Senin (3/5/2021).
Hidayat melanjutkan dari keluarga S ini kebetulan ada yang jualan hik. Satu keluarga di-swab test dan hasilnya positif terpapar Covid-19. Kemudian kontak erat R serta warga lainnya yang kontak erat juga diperiksa.
Dari catatan DKK, total ada 35 warga yang diperiksa swab test dan sebanyak 13 orang di antaranya terpapar Covid-19.
“Kemudian S meninggal dunia pada 24 April lalu dan disusul R meninggal pada 29 April lalu. Keluarga R ini ada empat anggota keluarga yang positif, sedangkan keluarga S yang positif tiga orang,” ujarnya.
Baca Juga: Muncul Klater Masjid di Karanganyar, Tenyata Ini Awal Penyebaran Covid-19
Bidan Desa Pelemgadung, Karangmalang, Sragen, Luluk Usnatun, menyampaikan tracing yang dilakukan selalu bersama dengan ketua RT dan Satgas Covid-19 di tingkat desa. Luluk mengatakan S dan R itu merupakan pengurus masjid. Dia mengatakan sebelumnya dirawat di RS swasta kemudian dirujuk ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.
“Tracing pertama 11 orang, tujuh positif. Tracing kedua 21 orang, tiga positif. Tracing ketiga tiga orang, semua positif. Selain itu ada juga yang swab test mandiri sebanyak 10 orang,” ujarnya.
Kepala Desa Pelemgadung, Karangmalang, Sragen, Bekti Priyo Sambodo, mengatakan untuk antisipasi penyemprotan disinfektan dilakukan setiap dua hari sekali.
Dia menyebut disinfektan disediakan pemerintah desa. Bekti mencatat di Pelemgadung ada 15 masjid. Dia mengingatkan kepada pengurus masjid lainnya agar kasus di satu masjid yang menjadi klaster itu harus menjadi pelajaran supaya tidak muncul klaster masjid lagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC