SuaraJawaTengah.id - Abrasi atau pengikisan daratan melanda pesisir Kabupaten Demak. Daerah yang akrab disebut Kota Wali itu terancam tenggelam 10-20 tahun lagi.
Menariknya, masih terdapat satu keluarga yang bermukim di kawasan dilanda abrasi. Ia adalah pasangan suami istri Rukani dan Pasijah.
Dilansir dari Solopos.com, Bencana abrasi di Demak telah menenggelamkan rumah mereka di Desa Bedono, Kecamatan Sayung. Tempat kelahiran Pasijah kini telah menjelma menjadi lautan.
Meski telah ditawari pindah, Rukani dan Pasijah memilih bertahan merawat dusun yang tenggelam.
Baca Juga: Melihat Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Senilai Rp 15,3 Triliun
"Diparingi tanah teng cedak ratan, ken mbangun pun disediani pasir, semen, bata artane sejuta. Tapi kula boten purun. (Diberi tanah dekat jalan raya, disuruh membangun rumah sudah disediakan pasir, semen, bata dan uang satu juta. Tapi saya tidak mau," ungkap Pasijah dalam video yang diunggah di channel Youtube Ari Bubut, Rabu (26/5/2021).
Pasijah mengaku mendapat wangsit menjadi penjaga dusun yang tenggelam tersebut. Demi menyambung hidup, mereka membuat persemaian bibit mangrove. Mereka juga biasa menangkap ikan dilaut yang kemudian dijual ke Pasar Sayung.
Abrasi yang mengancam Demak tenggelam memang sudah sangat parah. Dikutip dari lrsdkp.litbang.kkp.go.id, Rabu (26/5/2021), laju perubahan garis pantai di Kecamatan Sayung, Demak, selama 20 tahun terakhir terlihat memprihatinkan. Abrasi tersebut diperkirakan merupakan yang paling besar dan parah di Jawa, bahkan Indonesia.
Luas kawasan yang terkena erosi mencapai 2.116,54 hektar yang menyebabkan garis pantai mundur sepanjang 5,1 kilometer dari garis pantai di tahun 1994 lalu. Dari data yang dikumpulkan serta dianalisis secara deskriptif diketahui bahwa daerah pesisir di Kecamatan Sayung yang terkena banjir rob pada ketinggian 0,25 m adalah Desa Sriwulan, Desa Surodadi, Desa Bedono dan Desa Timbulsloko.
Profil Kabupaten Demak di laman sippa.ciptakarya.pu.go.id menyebutkan bahwa laut Demak memiliki potensi luar biasa dalam bidang perikanan, namun dibayangi dengan daya rusak yang besar pula. Desa Bedono di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menjadi wilayah yang terdampak abrasi paling parah.
Baca Juga: Dendam Kesumat, Gadis ABG Pimpin Geng Keroyok dan Bacok Pemuda
Bahkan Desa Sidogemah dan Desa Purwosari yang berada tepat di bawahnya juga terkena dampak abrasi Desa Bedono. Kini ada dua dusun di Desa Bedono, Demak yang sudah tenggelam dan menjelma menjadi lautan.
Abrasi Pantai Utara
Berdasarkan berbagai literatur yang ada abrasi di pantai utara Jawa Tengah adalah suatu anomali. Abrasi atau pengikisan pantai oleh gelombang air laut yang menyebabkan terkikisnya area daratan biasanya sejalan dengan akresi.
Akresi adalah perubahan garis pantai menuju laut karena sedimentasi gelombang laut yang menyebabkan munculnya daratan atau tanah timbul.
Namun laju akresi di pesisir pantura Jawa Tengah ternyata tidak secepat abrasi. Abrasi merupakan bencana iklim yang disebabkan oleh alam, tetapi sebenarnya bisa dicegah dengan cara alami pula, yakni memelihara dan membudidayakan bakau.
Sayangnya wilayah pesisir pantai yang dulunya terlindungi hutan bakau kini sudah rusak dan lenyap. Hutan bakau digunduli untuk membuat tambak bandeng atau udang yang menghasilkan lebih banyak uang.
Tetapi kini masa kejayaan petambak udang dan bandeng di Jawa Tengah juga mulai suram karena abrasi di pantai utara. Kini hasil tambak tidak sebaik dulu karena hantaman ombak yang menghanyutkan ikan di tambak.
Berita Terkait
-
Perlahan Tergerus, BRI Peduli Beri Napas Baru untuk Hutan Mangrove Muara Gembong
-
Ulang Tahun ke-25, Alfamart Tanam 25.000 Pohon Mangrove untuk Cegah Abrasi di Muara Gembong
-
Cegah Abrasi, Perusahaan Ini Tanam 1.000 Bibit Mangrove di Dekat Bandara Soetta
-
Adu Pukul hingga Tawuran antar Remaja saat Sholawatan di Alun-Alun Demak Viral: Otaknya Putus
-
Harga Bawang Merah jadi 'Mewah' Tembus Rp80 Ribu Per Kilo
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
Terkini
-
Dukungan Jokowi dan Prabowo Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas Luthfi-Yasin? Ini Hasil Survei SMRC
-
Semarang Diperkirakan Hujan Ringan, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Pentingnya Sanitasi Dasar untuk Kesejahteraan Warga Jawa Tengah
-
Local Media Community 2024 Roadshow Class Purwokerto: Trik Manfaatkan AI Untuk Sumber Pendapatan Baru
-
Produktivitas Sumur Tua Melejit, BUMD Blora Hasilkan 410.000 Liter Minyak!