SuaraJawaTengah.id - Bangunan bersajarah terletak di Jalan Layur No 121 di Kota Semarang yang bernama Studio Seni Gerak Cepat itu pernah menjadi tempat untuk mengabadikan cinta sesaat antara anak buah kapal (ABK) dan PSK yang datang ke Semarang.
Di daerah tersebut memang sempat dijadikan tempat untuk berlabuh kapal yang datang dari penjuru kota, terbukti adanya mercusuar yang berada di Masjid Layur. Dulunya, menara tersebut pernah dijadikan untuk menandai kedatangan kapal.
Wajar saja jika saat itu banyak ABK yang berada di Layur dan sempat melakukan kontak cinta singkat dengan para PSK di tempat tersebut.
Studio legendaris itu sekarang dihuni oleh Nurul Hidaya dan keluarganya. Dia merupakan anak keturunan nomor tujuh dari Ali Mahroos bin Abdullah Mahroos pemilik studio bersejarah itu.
Baca Juga: Septian David Maulana Kembali Berlatih Bersama PSIS
"Memang dulu tempat ini banyak dikunjungi para ABK untuk mengabadikan foto bersama wanita (PSK) di sini, ya cinta singkatlah,"jelasnya saat ditemui di rumahnya, Kamis (27/5/2021).
Sejak berdiri pada 1970, ayahnya juga melayani foto panggilan. Beberapa peralatan pendukung seperti tripod dan enam kap lampu yang kini masih terawat itu, tidak dibeli dari toko, namun dibuat sendiri oleh ayahnya.
"Memang hampir seluruh hiasan yang digunakan untuk foto itu dibuat sendiri, namun juga ada patung-patung yang dibuat orang lain." katanya.
10 tahun yang lalu, dia sempat meneruskan usaha bapaknya itu untuk menjadi fotografer. Warga yang baru saja melangsungkan pernikahan secara sederhana, sering meminta difoto dengan background menyusuri anak tangga dan kamar pengantin.
"Kamar saya terutama, sering menjadi tempat foto pengantin. Sebelum digunakan, saya menghiasinya dengan ornamen kamar pengantin," ucapnya.
Baca Juga: Bikin Miris, Kampung Nelayan di Semarang Dipenuhi Sampah Bak Lautan Plastik
Nama studio Seni Foto Gerak Cepat sendiri dibuat karena, pada saat itu di beberapa studio lain yang ada, setiap konsumen yang menginginkan cetakan foto untuk kepentingan pembuatan KTP harus menunggu selama satu minggu.
"Namun di tempat kami, hanya butuh butuh waktu satu jam saja. Ketepatan waktu, kualitas hasil cetakan menjadi prinsip kami membuka usaha ini," ujarnya.
Ditengah persaingan kecanggihan teknologi studio foto modern, Nurul pun mengaku tak ingin kehilangan gerak cepatnya. Dia tetap mengandalkan kamera manual peninggalan ayahnya untuk memuaskan konsumennya. Namun akhirnya dia menyerah.
Dia menyerah karena tempat bangunan tersebut menjadi langganan rob. Tak terhitung barang-barang yang rusak. Hal itu membuatnya berfikir ulang hingga singkat cerita dia memutuskan untuk menutup studio tersebut.
"Ya harus ditutup namun barang untuk studio masih saya simpan di lantai atas," katanya.
Sampai saat ini, bangunan tersebut sudah resmi menjadi bangunan cagar budaya berdasarkan keputisan Wali Kota Semarang Nomor 646/50/Tahun 1992.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
Lapas Overkapasitas 89 Persen, DPR Desak Pemerintah Tambah Fasilitas dan Berantas Pungli
-
3 Tim BRI Liga 1 dengan Penampilan Amburadul: Ada Klub yang Incar Pratama Arhan
-
Tiga Klub Indonesia Terseret Sponsor Rumah Judi, Salah Satunya Berakhir Ngenes
-
BRI Liga 1: Juru Gedor Kurang Gacor, PSIS Semarang Punya Tugas yang Berat!
-
BRI Liga 1: PSIS Semarang Gagal Perbaiki Peringkat Akibat Kalah dari Persebaya Surabaya
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Teken Dealership Agreement Eksklusif, MAB Jadi Distributor Resmi Truk Yutong di Indonesia
-
Tol Balikpapan-Samarinda Sepi Peminat Meski Persingkat Waktu Menuju IKN, Apa Alasannya?
-
IKN Tak Berpenghuni? Akademisi Sindir Minta Jokowi yang Jadi "Penunggunya"
Terkini
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah pada 14-16 November 2024
-
Rahasia Sukses Pertashop: Pertamina Ungkap Strategi Peningkatan Pendapatan lewat NFR
-
BMKG Prakirakan Cuaca Berawan dan Kabut di Semarang Hari Ini, Masyarakat Diminta Waspada
-
Prabowo Dukung Cagub Jateng, Bawaslu Telusuri Potensi Pelanggaran Netralitas Presiden
-
Korupsi Pengurusan Tanah di Semarang: Mantan Lurah Sawah Besar Divonis Lebih Ringan dari Tuntutan Jaksa