SuaraJawaTengah.id - Beberapa hari terakhir Kabupaten Kudus banyak diperbincangkan karena ledakan kasus Covid-19 yang bertambah secara signifikan. Bahkan beberapa dokter dan perawat juga ikut tertular.
Hal itu menyebabkan Kabupaten Kudus menjadi zona merah. Hingga melakukan penyekatan di perbatasan.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan, beberapa nakes yang tertular Covid-19 diantaranya dokter jumlahnya ada empat dan untuk perawat jumlahnya ada enam.
"Ada beberapa dokter paru, dokter umum dan beberapa perawat yang tertular Covid-19," jelasnya kepada awak media, Jumat (28/5/2021).
Baca Juga: Anies Sebut Penularan Covid-19 saat Ini Terendah, Ternyata Testing Menurun
Sementara, untuk tambahan data nakes yang lain pihaknya masih menunggu laporan dari Kabupaten Kudus perihal data terbaru. Sampai saat ini sudah ada 7 rumah sakit rujukan yang ada di Kabupaten Kudus yang dapat dimanfaatkan warga.
"Di Kudus sudah ada 7 rumah sakit rujukan Covid-19 namunn ada dua rumah sakit yang hampir penuh. Kapasitasnya sudah lebihh dari 90 persen," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya sudah melakukan relaksasi agar rumah sakit yang di Kudus agar pasien tak membludak.
Untuk rumah sakit rujukan klinik satu akan dialihkan ke Semarang
"Selain itu, kita juga meminta beberapa rumah sakit rujukan di Kabupaten Kudus untuk meningkatkan tempat untuk perawatan pasien sebanyak dua kali lipat," ucapnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan melatih perawat atau nakes yang ada di Kabupaten Kudus untuk perawatan isolasi dan proteksi untuk mempersiappkan pasien yang sedang melakukan isolasi atau perawatan.
Baca Juga: Jateng Kasus Covid-19 Paling Tinggi Secara Nasional? Ini Jawaban Dinkes
"Hal itu ditujukan untuk mengantisipasi lonjakan pasien yang lebih besar di Kabupaten Kudus," paparnya.
Dangan beberpa opsi terebut, dia berharap di beberapa rumah sakit di Kabupaten Kudus terjadi relaksasi. Meski demikian, dia tak memungkiri jika usaha tersbut harus dibarengi dengan upaya lain termasuk antisipsi tempat-tempat berkerumun.
"Kemarin beberapa tempat wisata sudah kita tutup di Kabupaten Kudus," katanya.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
Kisah Warga Kudus Tak Sembelih Sapi di Idul Adha, Ada Tradisi Toleransi Sejak Zaman Sunan Kudus
-
Komisi IX Apresiasi Masyarakat Tetap Pakai Masker Meski Aturan Dicabut
-
Pemprov DKI Minta Masyarakat Hindari Acara Bukber Agar Kasus Covid-19 Tidak Melonjak Lagi
-
Covid-19 di Jakarta Makin Melandai, Dinkes DKI Prediksi Tak Ada Kasus Kematian Mulai Februari 2023
-
Akibat Curah Hujan Tinggi dan Genangan Banjir, Jalan Rusak di Kabupaten Kudus Mencapai 116 Km
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
Terkini
-
Pengamat: Peran Jokowi dan Prabowo Kunci Kemenangan Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah
-
Kemenangan Jaguar di Pilwalkot Semarang: Strategi PDIP Didukung Logistik yang Besar
-
Kemenangan Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng: Analisis Faktor Dominan dan Dinamika Politik ke Depan
-
Semarang Diprakirakan Hujan Ringan, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada
-
Ahmad Luthfi-Taj Yasin Unggul di Hitung Cepat, Sudaryono Puji Pasukan Samurai dan Jangkrik, Apa Itu?