Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 28 Mei 2021 | 16:01 WIB
Ilustrasi Covid-19 di Kabupaten Kudus. (Elements Envato)

SuaraJawaTengah.id - Beberapa hari terakhir Kabupaten Kudus banyak diperbincangkan karena ledakan kasus Covid-19 yang bertambah secara signifikan. Bahkan beberapa dokter dan perawat juga ikut tertular.

Hal itu menyebabkan Kabupaten Kudus menjadi zona merah. Hingga melakukan penyekatan di perbatasan. 

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan, beberapa nakes yang tertular Covid-19 diantaranya dokter jumlahnya ada empat dan untuk perawat jumlahnya ada enam.

"Ada beberapa dokter paru, dokter umum dan beberapa perawat yang tertular Covid-19," jelasnya kepada awak media, Jumat (28/5/2021).

Baca Juga: Anies Sebut Penularan Covid-19 saat Ini Terendah, Ternyata Testing Menurun

Sementara, untuk tambahan data nakes yang lain pihaknya masih menunggu laporan dari Kabupaten Kudus perihal data terbaru. Sampai saat ini sudah ada 7 rumah sakit rujukan yang ada di Kabupaten Kudus yang dapat dimanfaatkan warga.

"Di Kudus sudah  ada 7 rumah sakit rujukan Covid-19 namunn ada dua rumah sakit yang hampir penuh. Kapasitasnya sudah lebihh dari 90 persen," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya sudah melakukan relaksasi agar rumah sakit yang di Kudus agar  pasien tak membludak.
Untuk rumah sakit rujukan klinik satu akan dialihkan ke Semarang

"Selain itu, kita juga meminta beberapa rumah sakit rujukan di Kabupaten Kudus untuk meningkatkan tempat untuk perawatan pasien sebanyak dua kali lipat," ucapnya.

Tak  hanya itu, pihaknya  juga akan melatih perawat atau nakes yang ada di Kabupaten Kudus untuk perawatan isolasi dan  proteksi untuk mempersiappkan pasien yang sedang melakukan isolasi atau perawatan.

Baca Juga: Jateng Kasus Covid-19 Paling Tinggi Secara Nasional? Ini Jawaban Dinkes

"Hal itu ditujukan untuk mengantisipasi lonjakan pasien yang lebih besar di  Kabupaten Kudus," paparnya.

Dangan beberpa opsi terebut, dia berharap di beberapa rumah sakit di Kabupaten Kudus terjadi relaksasi. Meski demikian, dia tak memungkiri jika usaha  tersbut harus dibarengi dengan upaya lain termasuk antisipsi tempat-tempat berkerumun.

"Kemarin beberapa tempat wisata sudah kita tutup di Kabupaten Kudus," katanya.

Kontributor : Dafi Yusuf

Load More