SuaraJawaTengah.id - Semenjak viralnya foto pemotor yang mengacungi jari tengahnya kepada para pesepeda, tentunya menimbulkan pro kontra di media sosial. Bahkan tak sedikit warganet yang menyalahkan para pesepeda yang dinilai tidak berada di jalurnya.
Memang olahraga bersepeda ini mulai digemari pada saat pandemi covid-19 melanda. Namun tak semua orang mengetahui etika bersepeda di jalan raya agar tidak merugikan pengguna jalan lainnya. Terlebih di Ibukota Jakarta telah disediakan jalur khusus bagi pengguna sepeda.
Maka agar perjalanan bersepedamu menyenangkan dan tidak mengganggu pengguna jalan lainnya. Kamu harus memperhatikan 6 etika dasar yang dibagikan akun twitter @B2WIndonesia dalam infografisnya, pada Jumat (28/05/2021).
Sebab etika bagi pesepeda merupakan panduan mana yang baik dan mana yang buruk, sifatnya memang tidak seperti aturan hukum tanpa ada sanksi.
Meski begitu etika tidak kalah pentingnya, terutama menyangkut orang lain dan kehidupan berama yang saling hormat dan saling menghargai. Yuk simak baik-baik dibawah ini:
1. Beri Tanda Saat Akan Berbelok
Beri tanda dengan tangan Anda saat akan berbelok. Hal ini sangat penting untuk memberi informasi kepada pesepeda di belakang maupun pengguna jalan yang lain. Jangan memotong jalan secara tiba-tiba dan pastikan manuver aman.
2. Gunakan Kata-kata yang Sopan
Sepeda tidak dilengkapi klakson. Satu satunya cara untuk memberi tahu keberadaan pesepeda adalah dengan suara. Pilihlah kata-kata yang sopan tapi tegas dan hindari berteriak-teriak, apalagi mengumpat.
Baca Juga: Membuat Rileks, Manfaat Mandi Air Panas Setara dengan Olahraga Intensitas Rendah
3. Tetap di Lajur Kiri
Sebisa mungkin tetaplah di lajur kiri, kecuali sedang menghindari lubang atau menghindari kendaraan yang berhenti. Pastikan saat berpindah lajur tidak ada kendaraan dari belakang.
4. Berhenti Saat Lampu Merah
Berhenti di lampu merah memang merepotkan, apalagi kalau menggunakan cleat. Membuka dan memasang kembali cleat cukup merepotkan, tapi tidak sebanding dengan bahaya yang ditimbulkan jika menerobos lampu merah.
5. Kelompok Kecil
Bersepeda dalam peleton besar memang menyenangkan, tapi tidak menutup kemungkinan atau bahan berbahaya jika dilakukan di jalan terbuka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC