Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 05 Juni 2021 | 13:35 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat berkunjung di Puskesmas Jati. [Suara.com/Fadil AM]

SuaraJawaTengah.id - Melonjaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus, membuat Kota Kretek kekurangan tenaga medis. Belum lagi hingga saat ini tercatat sebanyak 188 nakes juga terkonfirmasi positif corona.

Berkenaan hal itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berjanji akan menerjunkan sejumlah dokter dan perawat.

"Kita sudah bicara sama IDI nanti akan dibantu 38-an dokter. Untuk perawat kita juga sudah tahu jumlah kebutuhannya, nanti kita akan suplay dari Semarang dan sekitarnya," ujar Menkes di Puskesmas Jati, Sabtu (5/6/2021).

Selain menerjunkan tenaga kesehatan, Menkes juga membantu sebanyak 50.000 tes swab antigen, 50.000 vaksin, dan 30 ventilator.

Baca Juga: Kasus Pertama di Melawi, Remaja Meninggal Positif Covid-19

"Sebanyak 50.000 swab antigen, biar bisa dites semua, takutnya ini positif semua," ungkapnya.

Dalam kunjungannya di sejumlah rumah sakit dan puskesmas itu, Budi mengaku ingin mengetahui kondisi lapangan secara langsung. Dengan begitu mekanisme dalam menekan angka kasus Covid-19 di Kudus bisa lebih maksimal.

"Mau lihat kesiapannya saja, dan ada yang bisa kita bantu dari kita. Nanti Insyaallah, kita jadi tahu kondisi lapangan dan bisa bantu lebih banyak. Semoga cepat turun dan yang masuk rumah sakit bisa cepat tertangani," jelasnya.

Ketika ditanya perlu tidak untuk membuat rumah sakit darurat di Kudus, Budi menjelaskan jika kebutuhan tempat tidur di fasilitas kesehatan masih terkendali.

"Tempat tidurnya masih cukup banyak, teman-teman lagi minta," jelasnya.

Baca Juga: Covid-19 Meledak di Kudus, 6 Desa Langsung Dijaga Pasukan Brimob

Sebelumnya, Bupati Kudus Hartopo mengaku, jika saat ini di Kabupaten Kudus sedang kekurangan ratusan nakes. Kekurangan itu terjadi setelah 188 nakes di Kudus terkonfirmasi positif Covid-19.

Berkenaan hal itu, pihaknya telah mengajukan usulan permohonan bantuan. Namun, meski sudah ada sejumlah bantuan tetapi pihaknya mengaku masih tetap mengalami kekurangan.

Hartopo menyebut seperti untuk perawat dia membutuhkan sekitar 400 perawat sedangkan dokter spesialis masih kurang 60 dokter. 

"Selain itu tentu kami juga membutuhkan bantuan lainnya seperti sarana prasarana (Sarpras) dan obat-obatan. Semoga saja bisa segera dikirimi," paparnya.

Kontributor : Fadil AM

Load More