SuaraJawaTengah.id - Melonjaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus, membuat Kota Kretek kekurangan tenaga medis. Belum lagi hingga saat ini tercatat sebanyak 188 nakes juga terkonfirmasi positif corona.
Berkenaan hal itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berjanji akan menerjunkan sejumlah dokter dan perawat.
"Kita sudah bicara sama IDI nanti akan dibantu 38-an dokter. Untuk perawat kita juga sudah tahu jumlah kebutuhannya, nanti kita akan suplay dari Semarang dan sekitarnya," ujar Menkes di Puskesmas Jati, Sabtu (5/6/2021).
Selain menerjunkan tenaga kesehatan, Menkes juga membantu sebanyak 50.000 tes swab antigen, 50.000 vaksin, dan 30 ventilator.
Baca Juga: Kasus Pertama di Melawi, Remaja Meninggal Positif Covid-19
"Sebanyak 50.000 swab antigen, biar bisa dites semua, takutnya ini positif semua," ungkapnya.
Dalam kunjungannya di sejumlah rumah sakit dan puskesmas itu, Budi mengaku ingin mengetahui kondisi lapangan secara langsung. Dengan begitu mekanisme dalam menekan angka kasus Covid-19 di Kudus bisa lebih maksimal.
"Mau lihat kesiapannya saja, dan ada yang bisa kita bantu dari kita. Nanti Insyaallah, kita jadi tahu kondisi lapangan dan bisa bantu lebih banyak. Semoga cepat turun dan yang masuk rumah sakit bisa cepat tertangani," jelasnya.
Ketika ditanya perlu tidak untuk membuat rumah sakit darurat di Kudus, Budi menjelaskan jika kebutuhan tempat tidur di fasilitas kesehatan masih terkendali.
"Tempat tidurnya masih cukup banyak, teman-teman lagi minta," jelasnya.
Baca Juga: Covid-19 Meledak di Kudus, 6 Desa Langsung Dijaga Pasukan Brimob
Sebelumnya, Bupati Kudus Hartopo mengaku, jika saat ini di Kabupaten Kudus sedang kekurangan ratusan nakes. Kekurangan itu terjadi setelah 188 nakes di Kudus terkonfirmasi positif Covid-19.
Berkenaan hal itu, pihaknya telah mengajukan usulan permohonan bantuan. Namun, meski sudah ada sejumlah bantuan tetapi pihaknya mengaku masih tetap mengalami kekurangan.
Hartopo menyebut seperti untuk perawat dia membutuhkan sekitar 400 perawat sedangkan dokter spesialis masih kurang 60 dokter.
"Selain itu tentu kami juga membutuhkan bantuan lainnya seperti sarana prasarana (Sarpras) dan obat-obatan. Semoga saja bisa segera dikirimi," paparnya.
Kontributor : Fadil AM
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Alih-alih Boyong Luis Milla, Persis Solo Malah Datangkan Eks Persiku Kudus
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
Tag
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng
-
Dramatis! Evandro Brandao Jadi Pahlawan, PSIS Curi Poin di Kandang Persik Kediri
-
Cari Rumah Baru di Ibu Kota Jatim Sesuai Fengshui? Hadiri BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya
-
Jelang Pencoblosan, PAN Jateng Dorong Pilkada Berlangsung Damai, Ini Alasannya
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang