Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 11 Juni 2021 | 16:15 WIB
Ilustrasi Kota Tegal dikepung zona merah Covid-19, kewaspadaan pun ditingkatkan untuk mengantisipasi penularan. (Elements Envato)

SuaraJawaTengah.id - ‎Status risiko penularan Covid-19 di Kota Tegal meningkat menjadi zona oranye karena jumlah kasus meningkat pasca Lebaran. Sejumlah daerah di sekitar Kota Bahari bahkan sudah berstatus zona merah.

Meski demikian, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono menyatakan kondisi Kota Tegal masih aman. 

"Sebetulnya Kota Tegal ini kondisinya masih aman, tapi saya juga berharap harus waspada karena wilayah Brebes dan Kabupaten Tegal ini kemarin jadi catatan Jateng. Selain Kudus ada Kabupaten Tegal dan Brebes," ujar Dedy Yon, Jumat (11/6/2021).

Menurut Dedy Yon, kewaspadaan tersebut perlu dilakukan untuk mengantisipasi terus melonjaknya jumlah kasus Covid-19, terutama di daerah sekitar.

Baca Juga: Cek Vaksinasi di Kota Tegal, Ganjar Minta Forkompimda Gas Pol

‎"Walaupun Kota Tegal posisinya masih aman, tapi kan kita posisinya dalam satu wilayah dengan Brebes dan Kabupaten Tegal ya. Tentunya nanti kalau ada lonjakan akan berimbas kepada Kota Tegal," ujarnya.

‎Dedy Yon mengatakan, salah satu upaya pemot untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 antara lain dengan menyiagakan Satpol PP di tempat-tempat wisata untuk memastikan pengunjung menerapkan protokol kesehatan.

"Kita ‎sudah melaunching petugas Satpol PP pariwisata. Di obyek wisata itu selain ada pembatasan jumlah pengunjung, tetapi juga ada pengawasannya. Ada larangan ketika ada yang tidak pakai masker, yang bergandengan, atau tidak jaga jarak. Ini kita harus waspadai," tandasnya.

Wali kota berambut gondrong itu menegaskan, tidak ada larangan bagi pengunjung dari luar kota untuk masuk ke obyek wisata di Kota Tegal meskipun kota asal berstatus zona merah.

"Wisata kali ini kita hanya membatasi jumlah pengunjung. Kalau kapasitas 2.000 ya kita batasi 500 saja. Tidak ada pembatasan, diskriminasi dari luar kota, yang penting sehat dan prokes,” katanya.

Baca Juga: Masuk Zona Merah, Ciamis Tetap Gelar Pembelajaran Tatap Muka

‎Dedy Yon menyebut kebijakan larangan warga luar kota masuk ke obyek wisata sebelumnya sempat diberlakukan karena terkait dengan libur Lebaran.

"Itu karena mewaspadai yang kaitannya dengan Lebaran, kondisinya rawan. Kalau sekarang kita anggap ya sudah tidak rawan," kata dia.

‎Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari mengatakan, status Kota Tegal meningkat menjadi zo‎na oranye setelah sebelumnya zona kuning. 

"Dua pekan ini statunya sudah zona oranye. Ini antara lain arena jumlah kasus positif dan kasus meninggal meningkat setelah Lebaran," katanya.

Data Dinas Kesehatan hingga Jumat (11/6/2021), jumlah kasus positif di Kota Tegal secara akumulasi sebanyak‎ 3.372 orang. Dari jumlah itu, jumlah kasus aktifnya mencapai 512 orang. 

Kontributor : F Firdaus

Load More