Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 21 Juli 2021 | 18:25 WIB
Ilustrasi RSUP Kariadi di Kota Semarang. Kebijakan PPKM Darurat dilakukan, kini tidak ada lagi penumpukan pasien Covid-19 di rumah sakit yang berada di Kota Semarang. [Suara.com/Dafi Yusuf]

Meski jumlah kasus COVID-19 di Kota Semarang sudah mulai menurun, kata dia, Ibu Kota Jawa Tengah ini masih masuk dalam kategori PPKM level 4.

"Angka kematian akibat COVID-19 masih sekitar 6,2 persen, masih di atas rata-rata nasional yang ditetapkan maksimal 5 persen," kata Wali Kota. 

Pada 3 Juli, rata-rata angka kematian mencapai 340 orang per hari.

Jumlah tersebut, menurut dia, saat ini sudah turun menjadi 271 orang per hari.

Baca Juga: Polisi Surabaya Siapkan Skenario Baru Saat PPKM Darurat Selesai dan Kasus Covid-19 Turun

Ia menyebut banyak faktor yang mempengaruhi tingginya angka kematian tersebut. Seperti tingginya tingkat hunian di rumah sakit pada dua hingga tiga pekan terakhir sehingga banyak yang memutuskan untuk melakukan isolasi mandiri.

Selain itu terdapat pula keterbatasan saat proses perjalanan ke tempat-tempat karantina.

Ia juga menyebut pemahaman masyarakat yang tentang kesehatan juga menjadi salah satu penyebab.

"Pemahaman tentang kesehatan kurang. Kapan saatnya harus memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan kurang disadari," katanya.

Meski demikian, Pemkot Semarang akan terus berupaya menekan angka kematian akibat COVID-19 ini selama beberapa waktu ke depan.

Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang Hingga 25 Juli, Liga 1 Tetap Digelar Akhir Agustus

Berdasarkan data dari siagacorona.semarangkota.go.id, saat ini pasien Covid-19 yang dirawat mencapai 2.043 orang. Sementara yang meninggal dunia mencapai 5.388. Kemudian pasien Covid-19 yang sembuh mencapai 66.486 orang. 

Load More