SuaraJawaTengah.id - Harga jual kedelai impor di Kabupaten Kudus, setelah sebelumnya sempat turun menjadi Rp 9.850 per kilogram, kini naik lagi menjadi Rp 9.950 per kilogram, sedangkan permintaan juga cenderung turun.
"Kenaikan harga jual kedelai tersebut terjadi sejak satu pekan terakhir setelah sebelumnya sempat turun harga dari harga jual tertinggi pada akhir Mei 2021," kata Manajer Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus Amar Ma'ruf di Kudus, Jumat (30/7/2021).
Pada akhir Mei 2021, kata dia, harga komoditas impor tersebut sempat melambung hingga mencapai Rp 10.750/kg, kemudian berangsur turun menjadi Rp 9.650/kg. Akan tetapi, pekan kedua bulan Juli 2021 kembali naik menjadi Rp 9.850 dan saat ini naik lagi menjadi Rp 9.950/kg.
Ia mengakui belum bisa memastikan penyebab fluktuasi harga jual kedelai impor tersebut. Sebelumnya fluktuasi harganya disebabkan karena naiknya indeks perdagangan dan pengaruh dolar.
Baca Juga: Ini 8 Ragam Manfaat Minum Susu Kedelai Bagi Kesehatan Tubuh
Terkait belum stabilnya permintaan kedelai impor, dia menduga karena kondisi pasar belum stabil mengingat sejak ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat hingga PPKM level 4 banyak pelaku usaha kuliner yang belum bisa berjualan secara normal.
Untuk stok kedelai impor sendiri tersedia cukup karena di gudang ada 40-an ton kedelai. Jumlah tersebut juga masih bisa ditambah karena dari distributor tersedia melimpah.
Dinas Pasar Kabupaten Kudus sendiri selama PPKM terpaksa menutup pasar tiban berskala besar di beberapa lokasi, meskipun akhirnya ada yang dibuka kembali dengan pemantauan ketat dalam penerapan protokol kesehatannya.
Sementara jumlah pedagang di masing-masing pasar tiban juga banyak sehingga permintaan tahu dan tempe juga akan berdampak.
Jumlah pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Kudus sendiri diperkirakan mencapai 300-an pengusaha yang tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Kecamatan Kota, Jekulo, Kaliwungu, Dawe, Bae, Gebog, Undaan, Mejobo dan Jati.
Baca Juga: Ambulans Diduga Tabrak Lari di Kudus Jawa Tengah: Bukan Pergi, Namun Bawa Pasien Kritis
Sumber: ANTARA
Berita Terkait
-
Alih-alih Boyong Luis Milla, Persis Solo Malah Datangkan Eks Persiku Kudus
-
Jadi Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid Malah Disindir Suporter Persiku Kudus: Timnya Sulit Menang!
-
Hasil Liga 2: Dedi Hartono Pahlawan, Adhyaksa FC Jungkalkan Persiku Kudus
-
17 Alasan Mengapa Tempe adalah Makanan Sehat Terbaik untuk Semua Usia
-
Buntut Bertemu Presiden Israel, Munawir Aziz Dinonaktifkan dari Stafsus Pj Bupati Kudus
Tag
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Hasil Sementara Pilkada Kendal: Tika-Benny Unggul Signifikan, Ajak Rival Bersatu
-
UMKM Singorojo Bergeliat! Telkomsel Perluas Jaringan Internet di Daerah Terpencil
-
Nusakambangan Tambah Tamu: 6 Napi Teroris Dipindah ke Supermax Security
-
Pengamat: Peran Jokowi dan Prabowo Kunci Kemenangan Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah
-
Kemenangan Jaguar di Pilwalkot Semarang: Strategi PDIP Didukung Logistik yang Besar