SuaraJawaTengah.id - Sebanyak 40 pekerja bangunan asal Jateng dikabarkan terlantar di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT). Videonya pun sempat viral di sejumlah akun media sosial.
Dalam unggahan akun @grobogantoday menulis ada 40 pekerja bagunan asal Jateng yang terlantar di Atambua, NTT. Mereka kebanyakan berasal dari Kabupaten Grobogan, yakni 36 orang. Sementara empat orang lainnya Demak (dua orang), Jepara, dan Blora.
Mereka terlantar setelah upahnya tak dibayarkan saat mengerjakan proyek pembangunan Universitas Pertahanan Kabupaten Belu, NTT. Saat ini, para pekerja bangunan asal Jateng itu pun mengungsi di rumah seorang warga yang diketahui bernama Rasmo Weaituan.
Video itu juga menampilkan sekelompok orang yang tengah jongkok dan makan bersama beralaskan daun pisang di sebuah permukiman. Sementara beberapa orang lain tampak menyaksikan orang-orang yang tengah berebut makanan itu.
Dari informasi yang diunggah akun tersebut, para pekerja bangunan asal Jateng itu mengaku tidak mendapat upah sesuai dengan yang telah dijanjikan.
Meski demikian, mereka dituntut untuk terus bekerja di proyek pembangunan Universitas Pertahanan Kabupaten Belu, NTT.
“Pihak proyek belum memberikan kepastian terkait upah yang harus dibayarkan. Padahal dalam kesepakatan hanya dua gedung, bukan tiga gedung. Sedangkan upah kami yang sepekan terakhir belum juga dibayar tetapi kami dituntut untuk terus bekerja. Saya dan teman-teman menolak untuk melanjutkan pekerjaan tanpa kepastian terkait upah. Bukan cuma itu, saya diancam akan dipenjarakan juga apabila tidak melanjutkan pekerjaan,” ujar kepala tukang, Muin, 42, seperti dikutip dari unggahan @grobogantoday.
Video yang diunggah akun @grobogantoday ini pun mengundang reaksi beragam dari netizen. Hingga tadi malam Video itu juga telah tayang 6.386 kali.
“Pejuang nafkah, semoga di lancarkan rezekinya,” tulis akun @muslikan.id.
Baca Juga: Pakar ITB Sebut 3 Daerah di Jawa Tengah Ini Bakal Tenggelam, Mana Saja?
“mesake, keplantrak [kasian, terlantar begitu],” tulis akun @imamnews077.
“Mugo” seng telantarke kuli bangunan, ntok hukuman setimpal [semoga yang menelantarkan pekerja bangunan dapat hukuman yang setimpal],” tulis akun @rudy_mpunx
Semebrara itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah (Disnakertrans Jateng) akan menyelidiki informasi tersebut.
Kepala Disnakertrans Jateng, Sakina Rosellasari, mengaku belum mendapat laporan terkait adanya 40 pekerja bangunan asal Jateng yang dikabarkan telantar di Atambua.
“Kami belum dapat laporan. Kami perlu menelusuri informasi itu,” tulis Sakina dalam pesan singkat kepada Semarangpos.com--jaringan Suara.com melalui aplikasi Whatsapp (WA), Senin (4/8/2021).
Sakina mengaku akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT, terutama Disnaker setempat terkait informasi yang beredar di medsos itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota