Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 24 Agustus 2021 | 08:22 WIB
Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono saat blusukan ke Pasar Karangkobar, Sabtu (6/2/2021). [Hestek.id/Inung]

SuaraJawaTengah.id - Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono kembali menuai sorotan publik. Usai dirinya menyebut nama Menteri Kordinator Bidang Kementrian dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan dengan 'menteri penjahit'.

Atas pernyataan tersebut, kekinian sang bupati telah meminta maaf dan memberikan klarifikasi terkait pernyataannya yang dianggap melecehkan marga Panjaitan.

"Bukan tujuan menghina atau apapun, tapi karena sebisa saya untuk berbicara, saya mohon maaf atas keterbatasan saya. Masyarakat yang mempunyai panjaitan, yang waktu lalu saya sebut penjahit, karena saya tidak hafal dari marga tapanuli, tapi pada hari ini saya baru paham maka saya tulis dan saya mohon maaf , yang sebenarnya adalah marga pandjaitan," jelas Budi.

Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan (YouTube/Menko Marves)

Bahkan untuk meyakinkan permintaan maafnya, Budi sampai bersumpah atas nama Tuhan bahwa dirinya tidak ada maksud menghina Luhut maupun marga Panjaitan secara khusus.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan: Pemerintah Izinkan Liga 1, Tanpa Penonton dan Tak Boleh Nobar

"Mohon untuk dimaafkan, demi Allah tidak punya niat untuk menghina orang lain. Jika saya punya niat jelek saya siap dikutuk apapun," ujarnya.

3 Pelabuhan di Danau Toba Selesai Direvitalisasi. [ANTARA]

Rupanya pernyataan kontroversi itu langsung mematik perhatian warganet. Banyak warganet yang justru tak terima, meski Bupati Banjarnegara telah meminta maaf.

Berdasarkan pantauan SuaraJawaTengah nama Bupati Banjarnegara trending topik di twitter hingga 4.871 tweet. Terpantau ada salah satu warganet yang meminta Bupati Banjarnegara itu berenang di Danau Toba sebagai pembuktian permintaan maaf kepada marga Panjaitan.

"Ferguso ... tidak semudah itu (minta maaf). Dalam adat BATAK, jika anda lecehkan 1 kumpulan marga, sebagai bukti anda minta maaf, anda barus berenang di Danau Toba 3 hari 3 malam," ungkap akun @Jhon**.

"Agar anda mengerti dinginnya air Danau Toba dan darah org Batak. Minta maaf itu bkn begitu," tambahnya.

Baca Juga: Luhut: PPKM Akan Terus Berlaku Selama Pandemi Covid-19

Sontak cuittan warganet itu langsung disahut oleh warganet lainnya. Tak sedikit dari mereka mendukung Bupati Banjarnegara harus berenang di Danau Toba tersebut.

"Betul n setuju bang! Hoaras," tutur akun @Agus**.

"Berenangnya pun harus mundur," sahut akun @pun4**.

"Ada tambahan lagi disuruh kuras air danau toba bagi penghina marga batak," timpal akun @jey**.

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

Load More