SuaraJawaTengah.id - Awan panas guguran Merapi pada Sabtu (28/8/2021) menyebabkan hujan abu di 3 kecamatan di Kabupaten Magelang. Cuaca di puncak Merapi berkabut, sehingga mengganggu visual pengamatan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Wasono mengatakan, luncuran awan panas terpantau pada seismogram dengan amplitudo 66 mm dan durasi 234 detik.
Estimasi jarak luncur awan panas mencapai 3.000 meter ke arah barat daya. “Berdasarkan informasi dari masyarakat, terjadi hujan abu akibat awan panas guguran Merapi,” kata Kalak BPBD Magelang, Edi Wasono.
Hujan abu intensitas ringan terpantau terjadi di Desa Kradenan, Srumbung, Kaliurang, Desa Kemiren, Banyuadem, Jerukagung, dan Ngablak di Kecamatan Srumbung.
Sedangkan di Kecamatan Salam hujan abu mengguyur Desa Sucen dan Kadiluwih. Kemudian di Kecamatan Ngluwar tepatnya di Desa Jamuskauman, Somokaton, Plosogede, Bligo, dan Ngluwar.
Personel BPBD dibantu sejumlah relawan saat ini berpatroli di kawasan terdampak hujan abu. “Ini BPBD langsung patroli di kawasan rawan bencana (KRB) III untuk membagikan masker kepada masyarakat,” ujar Edi Wasono.
Informasi terakhir, kembali terjadi luncuran lava pijar Merapi pada pukul 19.56 WIB. Belum diketahui jarak estimasi luncuran tersebut.
BPBD meminta masyarakat di KRB III Merapi tetap tenang dan waspada. Situasi Merapi terus dipantau melalui perangkat pengamatan CCTV dan radio.
Informasi tentang situasi terkini Merapi akan disampaikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Baca Juga: Mengupas Cinta Pria Magelang Nikahi Bule Cantik: Dituduh Pakai Pelet, Kini Memiliki Anak
Sebagai informasi, kubah lava pada sisi barat daya Gunung Merapi dilaporkan bertambah ketinggian 3 meter. Aktivitas vulkanik Merapi masih tinggi berupa erupsi efusif.
Berdasarkan foto udara yang dilakukan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada 25 Agustus 2021, volume kubah lava Merapi pada sisi barat daya sebesar 1,4 juta m3.
Sedangkan volume kubah lava tengah sebesar 2.831.000 m3. Melalui foto udara disimpulkan bahwa morfologi Merapi pada kedua kubah lava relatif normal. Perubahan morfologi terjadi pada bagian atas kubah lava barat daya yang menjadi lokasi ekstrusi magma aktif saat ini.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat data sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro.
Jarak maksimal luncuran guguran lava dan awan panas yang mengarah ke Kali Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh 5 km.
Potensi bahaya berupa lontaran material vulkanik jika terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Merapi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
Terkini
-
Tahun Pertama Pimpin Jateng, Rapor Kinerja Ahmad Luthfi Diapresiasi Budayawan
-
Fortuner 2024 vs Pajero 2024? Ini 7 Perbandingan Kedua Mobil Tersebut
-
BRI Diapresiasi atas Peran Strategis dalam Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan
-
Dari Reruntuhan Menuju Harapan, Kementerian PU Bangun Kembali Ponpes Darul Mukhlisin Pascabanjir
-
10 Wisata Jepara Terpopuler yang Wajib Kamu Kunjungi Saat Libur Akhir Tahun 2025