SuaraJawaTengah.id - Isolasi mandiri atau Isoman wajib dilakukan oleh masyarakat yang terpapar COVID-19. Meski tidak dipantau dokter setiap saat, terdapat beberapa hal yang harus disiapkan.
Hal itu untuk memaksimalkan pengobatan saat terpapar COVID-19, yang terpenting jangan panik.
Dokter spesialis penyakit dalam dr. Jeffri Aloys Gunawan, Sp.PD, dokter yang berpraktik di aplikasi GoodDoctor mengatakan bahwa isolasi mandiri harus dilakukan dengan benar agar efektif.
Persiapan yang harus dilakukan selama isolasi mandiri, baik untuk pasien tanpa gejala (10 hari isolasi mandiri) maupun bergejala ringan-sedang (10+3 hari), adalah logistik dan medis.
"Ingat, isoman perlu waktu cukup lama. Tidak bisa dilakukan tanpa persiapan. Pertama, siapkan kebutuhan pokok seperti makan, minum, cuci baju, dan lain-lain. Pemeriksaan medis jangan dilupakan," ujar dr. Jeffri dikutip dari ANTARA pada Selasa (31/8/2021).
Memeriksa saturasi oksigen, suhu tubuh, dan tanda-tanda vital lainnya adalah hal penting lainnya yang perlu diperhatikan saat memutuskan untuk melakukan isolasi mandiri. Konsultasi ke dokter atau memanfaatkan layanan telemedisin juga harus dilakukan untuk memantau kemajuan penyembuhan.
Saat isoman, sebaiknya isolasi sendiri, tidak serumah dengan anggota keluarga yang lain. Tapi bila terpaksa tetap serumah, sebisa mungkin harus terpisah.
Sebisa mungkin menggunakan kamar mandi berbeda. Menurut dr. Jefrri, sangat disarankan untuk pergi ke tempat isolasi terpusat, hal ini guna melindungi keluarga dari risiko terpapar virus.
"Sebenarnya yang boleh isoman adalah mereka yang tidak bergejala atau bergejala ringan. Mereka yang bergejala sedang, jadi tidak cuma demam atau batuk ringan, tapi juga ada napas berat atau sesak, apalagi bila disertai penurunan saturasi oksigen, sebaiknya diperiksakan ke rumah sakit," kata dr. Jeffri.
Baca Juga: Kontak Erat dengan Penderita COVID-19? Jangan Langsung Tes, Karantina Dulu 5 Hari
Gejala sedang sendiri merupakan perbatasan antara gejala ringan ke berat. Pada pasien seperti ini, bila dilakukan foto toraks biasanya sudah ada gambaran infeksi paru sehingga harus dirawat di rumah sakit.
Jika seorang pasien COVID-19 ditemukan adanya pneumonia maka perlu terapi yang lebih agresif, yang diberikan via infus, dan pemantauan yang lebih ketat.
Sindrom pelana kuda COVID-19 dan komorbid penyakit kronis
Menurut dr. Jeffri ada tiga fase COVID-19 dan sindrom pelana kuda, yaitu fase pertama, fase pulmonary, dan fase badai sitokin.
Intinya, pengobatan harus dilakukan agresif sebelum masuk fase dua atau fase pulmonary, apalagi jika sampai masuk ke fase tiga atau badai sitokin.
Pada orang dengan komorbid penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi dan lansia, risiko kematiannya akan meningkat enam kali lipat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako bagi Masyarakat dalam Program BRI Menanam Grow & Green
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar