Scroll untuk membaca artikel
Siswanto
Kamis, 02 September 2021 | 15:38 WIB
Ilustrasi bayi (Unsplash/Liane)

SuaraJawaTengah.id - Bayi tanpa tempurung yang lahir di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada 24 Agustus 2021 meninggal dunia pada Kamis (2/9/2021).

Bayi yang lahir tanpa tempurung di Kabupaten Sukabumi bukan baru sekali. Menurut laporan Sukabumiupdate, sebelumnya sudah terjadi dua kasus. Semua bayi hanya bertahan hidup sebentar.

Bayi yang baru-baru ini meninggal dunia bernama Neng Syifa. Dia anak pasangan Mudrikah (25) dan Mitasari (27), warga Kampung Gununggedogan, RT 20, RW 4, Desa Panumbangan, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi.

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, bayi tersebut meninggal dunia, pada pukul 01.30 WIB, di rumah kediaman orangtuanya," kata Kepala Desa Panumbangan Lani Jaelani kepada Sukabumiupdate.com.

Baca Juga: Icip-icip Si Bola, Durian Lokal Sukabumi yang Manisnya Bikin Ketagihan

Neng Syifa dibawa ke Puskesmas Jampangtengah pada Senin, 30 Agustus 2021. Di sana, dia dimasukkan ke dalam alat inkubator. Sore harinya, Neng Syifa dibawa pulang oleh orangtuanya.

"Pihak puskesmas menyarankan untuk dibawa ke rumah sakit di Kota Sukabumi, namun pihak keluarga tidak mau," katanya.

"Pada dini hari tadi, Bayi tersebut menghembuskan nafas terakhir, sebelumnya tidak ada reaksi atau gejala apapun. Dimakamkan di dekat rumahnya pada pukul 08.00 WIB," Lani menambahkan.

Kepala UPTD Puskesmas Jampangtengah Imanuel mengatakan kasus bayi lahir tanpa tempurung sudah terjadi tiga kali.

Kasus pertama terjadi pada tahun 2000 di Desa Bojongjengkol. Bayi hanya bertahan sampai usia lima hari. Sedangkan kasus kedua terjadi tahun 2020 di Desa Bojongtipar. Bayi bertahan seminggu. Kedua bayi tersebut berjenis kelamin perempuan.

Baca Juga: Pedagang non Bahan Pokok di Pasar Palabuhanratu Tolak Tutup Toko

Menurut Immanuel kelahiran bayi tanpa tempurung ada kemungkinan karena faktor pengaruh obat atau jamu yang diminum si ibu saat bayi masih dalam kandungan.

Load More