SuaraJawaTengah.id - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bakal melanjutkan menutup akses pengunjung naik ke Candi Borobudur, hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid mengatakan, jumlah pengunjung Borobudur sebelum pandemi melebihi daya tahan struktur bangunan candi.
Berdasarkan riset, rata-rata 130 pengunjung per jam berada di bangunan candi dalam waktu bersamaan. “Riset sudah jelas menyebutkan bahwa tidak mungkin orang naik dalam jumlah yang begitu besar. Jadi kita pegang ketentuan itu, kata Hilmar, Selasa (14/9/2021).
Menurut Hilmar, kemampuan struktur Candi Borobudur hanya mampu menahan beban pengunjung 100 orang per jam. Kelebihan beban itu dikhawatirkan akan merusak atau mengubah struktur bangunan candi.
Baca Juga: Program Jogo Plesiran Bikin Galau, Pengelola Wisata: Sudah KO Masih Dibebani Simulasi
Kebijakan melarang pengunjung naik ke bangunan cadi akan terus dilanjutkan. Hingga aturan soal batas maksimal jumlah pengujung dapat terwujud. “Sebelum skema ini berfungsi dengan efektif, mau tidak mau kita melanjutkan kebijakan yang sebelumnya.”
Lorong dan tangga candi yang sempit juga akan menyulitkan penerapan aturan menjaga jarak. Melanjutkan aturan melarang pengunjung naik ke bangunan candi dianggap sebagai langkah yang tepat untuk menghindari penyebaran Covid.
“Tangga naik ke atas hanya muat satu orang. Bayangkan kalau orang dalam jumlah banyak yang naik. Kita (malah) bikin kluster Borobudur namanya. Kita nggak mau itu,” ujar Hilmar.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberikan izin buka kepada 20 destinasi wisata di seluruh Indonesia. Selain wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi, jumlah pengunjung dibatasi 25 persen dari kapasitas normal.
Sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri, destinasi wisata yang boleh buka hanya yang berada di daerah level 3 atau 2 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Baca Juga: Candi Borobudur Terkena Hujan Abu Merapi, Pertimbangkan Ditutup Terpal Kembali
Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko termasuk dalam destinasi wisata yang diizinkan beroperasi. Ketiga candi ini dikelola oleh PT Taman Wisata Candi (TWC).
Berita Terkait
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur dan Candi Prambanan saat Libur Lebaran 2025, Jangan Keliru!
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur 2025, Lengkap dengan Cara Belinya Lewat Online!
-
Libur Lebaran 2025, Borobudur Targetkan 76.000 Pengunjung: Simak Tips Membeli Tiketnya
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Terbaru Libur Lebaran 2025, Ini Cara Membelinya
-
InJourney Proyeksikan Hampir 300 Ribu Orang Kunjungi Candi Borobudur dan Prambanan pada Nataru
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
Terkini
-
Sejak Ikut dalam UMKM EXPO(RT), UMKM Unici Songket Silungkang Kini Tembus Pasar Internasional
-
Asal-Usul Penamaan Bulan Syawal, Ternyata Berkaitan dengan Unta
-
Insiden Kekerasan Terhadap Jurnalis di Semarang: Oknum Polisi Minta Maaf
-
BRI Hadirkan Posko BUMN dengan Fasilitas Kesehatan dan Hiburan Saat Arus Balik Lebaran 2025
-
Jurnalis Dipukul dan Diancam Ajudan Kapolri: Kebebasan Pers Terancam di Semarang