Berdasarkan arsip Kemdikbud Jawa Tengah,
bangunan yang berlokasi di Kampung Gendong Semarang ini dibangun oleh Semaun dan kawan–kawannya pada tahun beriringan yaitu tahun 1919 dan selesai pada tahun 1920.
Gedung Sarekat Islam atau Gedung Rakyat Indonesia dibangun di atas tanah wakaf salah seorang keturunan Taspirin yang menjadi anggota Sarekat Islam.
Pembangunan bangunan gedung didapatkan dari swadaya masyarakat berupa uang dan bahan bangunan. Tujuan didirikannya bangunan ini untuk sekolah pada siang hari dan pada malam hari digunakan untuk rapat umum Sarekat Islam.
Keberadaan SI School secara nasional diumumkan oleh Tan Malaka pada bulan Oktober dan November 1921 dalam majalah “Soeara Rakjat”.
Selanjutnya, bulan Desember 1921, dikeluarkan lagi buku kecil (brosur) tentang keberadaan sekolah tersebut. Tujuan Tan Malaka mendirikan S1 School karena dia ingin menciptakan sekolah tandingan yang menurutnya pada saat itu Politik Etis tidak etis untuk kaum kromo dan preletar.
Baca Juga: Dijadikan Bahan Utama Lumpia Semarang, Ini 5 Manfaat Rebung bagi Kesehatan
Namun, kondisi bangunan bersejarah itu kini kurang terawat. Bahkan, beberapa warga sekitar tak mengetahui jika bangunan tersebut merupakan gedung bekas SI Merah di Semarang.
Ketua RW Gendong, Joko mengatakan, gedung tersebut memang pernah disinggahi oleh beberapa tokoh nasional berhaluan kiri seperti Soekarno, DN Aidit, Tan Malaka dan Semaun.
"Kalau informasi yang pernah saya dapatkan tokoh-tokoh nasional pada radang kesini," jelasnya saat ditemui di lokasi beberapa waktu yang lalu.
Meski demikian, dia tak tau pasti seperti apa sejarah lengkapnya soal sejarah gedung tersebut. Pasalnya, banyak sesepuh kampung yang sudah meninggal akhirnya sejarahnya terpotong.
"Kalau lengkapnya seperti apa saya tak tau," ucapnya saat ditanya gedung tersebut hampir dibakar oleh tentara.
Baca Juga: Viral Pengendara Dijatuhkan Polisi di Semarang, Sang Pemotor Akui Ingin Kabur
Hal itulah yang membuat mayoritas anak muda di kampung tersebut tak mengetahui jika gedung tersebut mempunyai sejarah yang panjang.
Berita Terkait
-
Paul Munster Minta Persebaya Jaga Konsistensi, Optimis Kalahkan PSIS Semarang?
-
Inovasi Kopi Sirap: Metode Pengolahan Unik yang Bikin Kopi Lokal Makin Terkenal
-
Subarkah Hadisarjana Ternyata Sosok di Balik Kesuksesan Film G 30 S/PKI
-
PSIS Semarang: Tak Dilirik Patrick Kluivert, Justru Sumbang Pemain ke Timnas Negara Lain
-
Pelatih PSIS Semarang Soroti Persaingan Ketat Tim Papan Bawah karena Hal Ini
Tag
Terpopuler
- Sejak Dulu Dituntut ke Universitas, Kunjungan Gibran ke Kampus Jadi Sorotan: Malah Belum Buka
- Maharani Dituduh Rogoh Rp 10 Miliar Agar Nikita Mirzani Dipenjara, Bunda Corla Nangis
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Kini Ngekos, Nunung Harus Bayar Cicilan Puluhan Juta Rupiah ke Bank
- Maharani Kemala Jawab Kabar Guyur Rp10 Miliar Biar Nikita Mirzani Ditahan: Kalian Pikir Gak Capek?
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
-
Sibuk Naturalisasi, Jordi Cruyff Beri Nasihat Membumi untuk PSSI
-
Tabel KUR BRI Terbaru, Pinjaman Rp1 Juta Hingga Rp500 Juta dan Bunganya
-
Setoran Pajak Anjlok 41 Persen di Tengah Kebutuhan Anggaran Jumbo Prabowo
-
Pemain Persib dan PSM Dipanggil Klub Spanyol Osasuna, Bek Persija Absen!
Terkini
-
Berkat Program Speling, Banyak Penyakit Terdeteksi Secara Dini
-
BRI Peduli Bagikan 1.500 Paket Sembako untuk Warga Jatingaleh
-
Curhat Nelayan Cilacap ke Gubernur Ahmad Luthfi: Rebutan Solar hingga Masalah Tambak Udang
-
Pertamina Sabet BUMN Terbaik CSR Jateng: Ungguli Perusahaan Lain dalam Atasi Kemiskinan Ekstrem!
-
Di Tengah Isu Efisiensi, Astra Daihatsu Optimis Capai Target Penjualan di Jateng