SuaraJawaTengah.id - Tak banyak diketahui kiprahnya, salah satu elit Partai Komunis Indonesia (PKI) selain Dipa Nusantara (DN) Aidit dan Nyoto adalah Muhammad Hatta Lukman atau M.H Lukman. Pria yang menjabat Wakil Ketua Central Committee (CC) PKI itu turut dieksekusi mati pasca meletusnya Gerakan 30 September (G30S) 1965.
M.H Lukman berasal dari Kabupaten Tegal, tepatnya Kecamatan Jatinegara. Keluarga besarnya tinggal di wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Pemalang itu.
"M.H Lukman itu pengurus Politbiro CC PKI yang asli Kabupaten Tegal. Walaupun kiprahnya tak banyak diketahui, dia merupakan triumvirat bersama Aidit dan Nyoto," ujar sejarawan Pantura, Wijanarto, Senin (13/9/2021).
Wijanarto mengatakan, di bawah kepemimpinan Aidit, Nyoto, dan Lukman, PKI masuk dalam empat besar partai peraih suara terbanyak di Pemilu 1955. Keberhasilan PKI meraup banyak suara dalam pemilu mengantarkan Lukman duduk di parlemen dan bahkan pernah diangkat menjadi menteri oleh Presiden Soekarno.
Baca Juga: Cerita PKI Menangi Pemilu 1955 Hingga Kuasai DPRD Yogyakarta Selama Satu Dasawarsa
"Kemudian peristiwa Gerakan 30 September 1965 meletus dan dilakukan pembersihan terhadap pengurus dan anggota PKI serta orang-orang yang dianggap komunis. Lukman ditangkap di Jakarta saat sedang berkendara bersama sopirnya dan dieksekusi mati," ujar Wijanarto.
Penangkapan disusul eksekusi mati terhadap Lukman tersebut tak diketahui oleh keluarganya. Saat berusaha mencari tahu keberadaan Lukman, keluarga hanya menerima sepasang sepatunya.
"Saat keluarga Lukman tanya ke salah satu pos militer, mereka hanya diberi jawaban ini sepatunya (Lukman) dan diminta tak bertanya lagi tentang dia," ungkap Wijanarto mengutip cerita dari anggota keluarga Lukman.
Tak hanya membuat Lukman dieksekusi mati, tuduhan PKI sebagai dalang G30S turut berimbas pada keluarganya. Mereka mendapat teror, cibiran, dan hinaan dari masyarakat sejak 1966 hingga tumbangnya Orde Baru. Bahkan beberapa keluarga Lukman ada yang dipenjara, hartanya dirampas dan rumahnya dibakar.
"Setelah Lukman dieksekusi, keluarganya ikut terkena imbas dicap komunis, padahal mereka keluarga muslim fanatik. Ada yang dilindungi dan disembunyikan gereja, ada yang ke luar negeri," ujar Wijanarto.
Baca Juga: Partai Politik di Bali Sekitar 1965: Gubernur Sutedja Berseteru dengan Wedastera Suyasa
Wijanarto mengungkapkan, kendati tak banyak tercatat dalam buku-buku sejarah, kiprah Lukman dalam pergerakan sudah ada sejak masa penjajahan Jepang. Bersama Aidit, dia ikut mendirikan gerakan antifasis Jepang yang diberi nama Gerakan Indonesia Merdeka (Gerindom). Namun tidak ada catatan bagaimana Lukman pertama kali bertemu Aidit.
Berita Terkait
-
Subarkah Hadisarjana Ternyata Sosok di Balik Kesuksesan Film G 30 S/PKI
-
Sukatani Guncang Tegal! Konser Perdana Usai Viral Berakhir Meriah: Berkat Solidaritas Kawan-kawan
-
Disiapkan Tempat Sembunyi Neneknya, Ini Cerita Anies Baswedan Soal PKI
-
Puluhan Kapal Nelayan di Tegal Dilalap Si Jago Merah
-
Pantai Tegal Wangi, Menikmati Keindahan Bali yang Tersembunyi secara Gratis
Terpopuler
- Sejak Dulu Dituntut ke Universitas, Kunjungan Gibran ke Kampus Jadi Sorotan: Malah Belum Buka
- Maharani Dituduh Rogoh Rp 10 Miliar Agar Nikita Mirzani Dipenjara, Bunda Corla Nangis
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Kini Ngekos, Nunung Harus Bayar Cicilan Puluhan Juta Rupiah ke Bank
- Maharani Kemala Jawab Kabar Guyur Rp10 Miliar Biar Nikita Mirzani Ditahan: Kalian Pikir Gak Capek?
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
-
Sibuk Naturalisasi, Jordi Cruyff Beri Nasihat Membumi untuk PSSI
-
Tabel KUR BRI Terbaru, Pinjaman Rp1 Juta Hingga Rp500 Juta dan Bunganya
-
Setoran Pajak Anjlok 41 Persen di Tengah Kebutuhan Anggaran Jumbo Prabowo
-
Pemain Persib dan PSM Dipanggil Klub Spanyol Osasuna, Bek Persija Absen!
Terkini
-
Berkat Program Speling, Banyak Penyakit Terdeteksi Secara Dini
-
BRI Peduli Bagikan 1.500 Paket Sembako untuk Warga Jatingaleh
-
Curhat Nelayan Cilacap ke Gubernur Ahmad Luthfi: Rebutan Solar hingga Masalah Tambak Udang
-
Pertamina Sabet BUMN Terbaik CSR Jateng: Ungguli Perusahaan Lain dalam Atasi Kemiskinan Ekstrem!
-
Di Tengah Isu Efisiensi, Astra Daihatsu Optimis Capai Target Penjualan di Jateng