Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 05 Oktober 2021 | 06:27 WIB
Penampilan Taat Pribadi di arena PON XX Papua 2021 di Auditorium Universitas Cendrawasih, Jayapura, Senin 4 Oktober 2021. [dok KONI Jateng]

SuaraJawaTengah.id - Target medali emas gagal dipenuhi cabang olahraga (cabor) binaraga Jateng di ajang PON XX Papua 2021.

Dua binaragawan Jateng, hanya mampi meraih medali perak dan perunggu dalam perlombaan di Auditorium Universitas Cendrawasih, Jayapura, Senin (4/10/2021).

Medali perak disumbangkan Bambang Wijanarko yang turun di kelas 70 kg. Sedangkan medali perunggu diraih Taat Pribadi (kelas 75 kg).

Sebelumnya, cabor binaraga menargetkan medali emas melalui Bambang.

Baca Juga: Atlet Panjat Tebing Bali Terima Medali Emas meski Penyintas COVID-19

Namun dalam pertandingan, Bambang kalah bersaing dengan binaragawan Papua Eduardos Apoowo, adapun medali perunggu diraih Sahri (DKI Jakarta).

Sementara Taat Pribadi kalah nilai dibanding Iwan Samurai (Sumatera Barat) yang merebut medali emas kelas 75 kg.

Iwan adalah peraih emas PON XIX 2016 Jabar di kelas ini.
Medali perak disabet Abdul Manan (Bangka Belitung).
Pelatih Kepala Jateng Mheny tak mampu menyembunyikan rasa kecewanya.

Pasalnya, ketika bisa mendapatkan dua medali perak dan satu perunggu di babak Pra-PON, pihaknya optimistis bisa mengubah salah satu perak itu menjadi emas di PON dengan persiapan yang all out.

''Hasil satu perak, dan satu perunggu di PON membuat saya kecewa berat. Saya minta maaf kepada KONI Jateng karena binaraga tak memenuhi target satu emas yang kami patok,'' ucap Mheny diwartakan Ayosemarang.com--jaringan Suara.com, Selasa (5/10/2021).

Dia juga mengaku heran betapa ketatnya dan hasilnya memang di luar dugaan.

Baca Juga: Raih Emas untuk Jatim, Agus Adi Jadikan PON Papua Laga Terakhir

Salah satu contohnya Misnadi (Jatim) yang merupakan merupakan peraih emas kelas 70 kg Pra-PON 2019 di PON ini gagal memperoleh medali.

''Misnadi dan Bambang selalu ketat di event nasional. Andai tidak ada atlet tuan rumah, mestinya di kelas 70 kg ini milik Jateng,'' imbuh peraih emas Seri Grand Prix

Kejuaraan Dunia di Singapura tahun 2018 itu.
Terkait penampilan Warochim (kelas 60 kg) dan Sarwanto (65 kg), menurut Mheny sebetulnya Warochim layak medali perunggu, bukan di urutan keempat.

Sedangkan Sang Sang (80 kg) yang meraih perunggu di Pra-PON kali ini harus mengakui keunggulan atlet lain. 

Load More