SuaraJawaTengah.id - Kemiskinan mengancam kehidupan puluhan ribu perempuan kepala keluarga di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Data pemerintah setempat pada Januari 2021 menyebutkan setidaknya terdapat 159 ribu perempuan berstatus janda di sana.
Pemerintah daerah telah mengambil peran untuk membantu kehidupan ekonomi mereka agar tidak terpuruk, apalagi dampak pandemi belum berakhir.
“Ini harus jadi perhatian kita semua," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Jember Suprihandoko.
Langkah-langkah yang sudah dilakukan pemerintah daerah, di antaranya, "menangkap sinyal di lapangan kira-kira yang dibutuhkan apa agar perempuan ini betul-betul berdaya dan punya kegiatan ekonomi produktif yang menunjang ekonomi keluarga."
"Kita bisa bayangkan, dengan suami saja belum tentu cukup, apalagi itu perempuan sendirian dengan anak-anaknya.”
Pemerintah daerah menyadari jika membiarkan kemiskinan, dampaknya terhadap keluarga, terutama janda yang memiliki anak, akan datang secara bergelombang.
“Penelantaran dan anak-anak tidak terlindungi dengan baik karena tidak didukung perekonomian yang cukup. Ini tanggung jawab kami untuk melatih perempuan kepala keluarga sesuai dengan kesukaan mereka. Kami upayakan mereka mendapat sumber kehidupan untuk menunjang perekonomian.”
Suprihandoko menyebut kemiskinan di Kabupaten Jember sudah menakutkan.
Baca Juga: Kebangetan! Pegawai SMKN 5 Jember Embat Ratusan Tablet Milik Sekolah Buat Bayar Utang
Itu sebabnya mereka akan disupport terus. Para ibu akan dilatih secara mandiri dengan kerjasama antara Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Balai Latihan Kerja, dan swasta.
“Sementara anak-anaknya kami upayakan mendapat hak dan perlindungan serta pendidikan, sebagaimana yang kami perjuangkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Layak Anak,” kata Suprihandoko.
Pelatihan terhadap ibu-ibu yang sudah berlangsung, di antaranya kursus menjahit, dan disebut sudah mulai membuahkan hasil.
“Dari nol skill tidak punya keterampilan, setelah kami latih dan fasilitasi, yang awalnya satu kelompok punya satu mesin jahit, sekarang punya sendiri-sendiri. Penghasilannya antara Rp2-3 juta per bulan tanpa perlu keluar rumah. Ada 20 orang dalam satu kelompok, salah satunya di Desa Rambigundam, Kecamatan Rambipuji,” kata Suprihandoko.
Anggota Komisi D DPRD Jember dari Fraksi Gerindra Ardi Pujo Prabowo mendorong penambahan anggaran untuk penanganan permasalahan perempuan kepala keluarga karena berkorelasi dengan kasus angka kematian ibu dan bayi.
“Saya ingin tahu apakah (mereka menjadi janda) karena pernikahan dini atau faktor lain. Ini tugas DP3AKB untuk mengedukasi,” katanya.
Berita Terkait
-
Toleransi dalam Keberagaman Hadir Lewat Kepemimpinan Gus Fawait
-
3 Fakta Viral "Bilik Asmara" Beralas Kardus di Pantai Watu Ulo Jember, Kondom Bekas Berserakan!
-
Dalam Sidang Paripurna DPRD, Bupati Jember Sampaikan 5 Visi Pembangunan Jangka Menengah 2025-2029
-
Resmi Dibuka! Pendaftaran Beasiswa Pemkab Jember 2025, Cek Syarat dan Tahap Seleksinya
-
MUI Haramkan Pargoy TikTok, Takut Timbulkan Syahwat
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025