SuaraJawaTengah.id - PT Semen Gresik (PTSG) kembali menggelar kegiatan untuk mencapai keunggulan operasional (operational excellence) perusahaan yaitu Gemba dan Penghargaan Total Productive Maintenance (TPM) Award Quartal III 2021.
Turut hadir bersama para karyawan, Direktur Utama PT Semen Gresik Subhan dan Direktur Produksi Soni Asrul Sani yang melakukan inspeksi di sasaran gemba.
Kegiatan gemba melibatkan Direksi PTSG di empat area produksi, yaitu Cooler, Kiln, Coal Mill dan Finish Mill Feed Bin. Gemba merupakan metode continuous improvement asal Jepang, yaitu strategi di mana karyawan di semua tingkatan perusahaan berkolaborasi secara proaktif melakukan perbaikan berkelanjutan di semua lini proses manufaktur.
Menurut TPM Officer PTSG sekaligus Koordinator Acara Wahyu Saptadi Sampurno, gemba bersama jajaran top management diadakan setiap triwulan. Tujuan besar optimalisasi continuous improvement, agar di lingkungan kerja tercipta budaya perbaikan yang terus menerus melalui identifikasi area, sehingga saat timbul waste (pemborosan) maka segera dicarikan solusi.
''Kegiatan gemba meliputi pengecekan tingkat kebersihan dan kebocoran pada mesin produksi. Aktivitas ini sangat membantu kawan-kawan produksi dalam urusan pemeliharaan alat-alat sebagai bagian dari kegiatan autonomous yang menjadi salah satu pilar dalam Total Productive Maintenance (TPM),'' kata Saptadi dalam siaran pers Senin, (18/10/2021).
Lanjut Saptadi, gemba kali ini lebih fokus pada implementasi TPM yaitu operator dituntut menerapkan 5R (ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin) dalam menggunakan peralatan dan memastikan terpenuhinya tiga target yaitu Zero product defect (tanpa produk cacat), Zero equipment unplanned failures (tidak ada kerusakan alat yang tidak terdeteksi sebelumnya) dan Zero accident (tidak ada kecelakaan kerja).
Ditambahkannya, gemba juga sangat diperlukan sebagai salah satu langkah Semen Gresik untuk mencapai nilai OEE (Overall Equipment Effectiveness) di atas 85% sebagai standar ukuran internasional efektivitas sebuah proses yang menilai masalah availibility (ketersediaan), quality (kualitas), dan yield (produksi).
''Hasil gemba kali ini, masing-masing area telah memenuhi standar 5R. Sebagai komitmen dalam penerapan TPM, ke depan PTSG selalu melakukan peremajaan dan pembaruan alat agar operasional perusahaan lebih unggul,'' tandasnya.
Disela acara gemba, diberikan TPM Award Q3 2021, sebagai apresiasi kepada pelaksana terbaik dari direktorat produksi. Ada empat kategori penghargaan yang diberikan yaitu Small Group Activity (SGA) Terbaik, Leader SGA Terbaik, Klin Coal Mill Member Terbaik dan Outsourcing Member Terbaik.
Baca Juga: Semen Gresik Gelar Edukasi Kebencanaan dan Penanaman 2.250 Bibit Mangrove
‘’TPM Award adalah bentuk apresiasi dan dukungan manajemen terhadap karyawan produksi yang telah berkontribusi dalam proses TPM,'' pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
7 Mobil Matic Irit, Bandel, dan Minim Drama Buat Dipakai Harian
-
BRI Purwodadi Salurkan 1000 Paket Sembako di Grobogan, Sasar Warga Kurang Mampu Desa Pengkol
-
Rafinha Merapat ke PSIS: Strategi Jitu Laskar Mahesa Jenar Perkuat Lini Depan
-
5 Ciri Mobil Bekas yang Sebaiknya Tidak Dibeli Meski Harganya Menggiurkan
-
Tahun Pertama Pimpin Jateng, Rapor Kinerja Ahmad Luthfi Diapresiasi Budayawan