SuaraJawaTengah.id - Topografi wilayah Kabupaten Banjarnegara menyisakan banyak kisah pilu korban bencana longsor. Kesaksian korban bencana menjadi pengingat yang tak terlupakan untuk selalu waspada dan hati hati.
Suasana duka masih menyelimuti kediaman para korban bencana longsor di desa Biting, Pejawaran, Banjarnegara. Meski selamat dari maut, beban trauma harus dirasakan oleh saksi hidup korban bencana longsor.
"Nyong ora ngerti nek rika kaya ngene, nyong jan kawatir banget (saya tidak tahu hal yang telah menimpa kamu, saya sangat khawatir)," tangis histeris salah satu keluarga sambil memeluk Agung Hidayat, salah satu korban selamat bencana longsor.
Agung hanya diam dan membalas pelukan sambil berkaca-kaca. Perempuan itu adalah saudaranya yang baru mengetahui tragedi yang menimpa Agung.
Saat diwawancara oleh Suara.com, Agung dalam kondisi sehat, hanya saja masih trauma dan mengalami luka pada kaki. Agung adalah salah satu korban selamat dari 20 warga yang terkena longsor saat kerja bakti, Sabtu (23/10/2021).
Agung menceritakan dirinya sempat tertimbun setengah badan. Sehingga ia sempat melihat korban lain yang tertimbun sekujur tubuh dan terjepit.
"Saya tertimbun sampai dada, ada yang sampai tidak terlihat karena tertimbun longsoran yang besar dan ada juga yang terjepit antara tembok dan tebing, " ungkap Agung di rumahnya, Sabtu (23/10/2021).
Traumatis juga dialami oleh Miskam (38) korban selamat dari bencana longsor Biting, Pejawaran, Banjarnegara. Ia adalah salah satu korban yang sempat terkubur dari kaki sampai kepala selama 20 menit.
"Sempat terkubur, ada 20 menit di dalam tanah, yang bisa gerak tangan kanan minta tolong, nggak tau posisi saya tengkurap jadi nggak bisa melihat, " jelas dia.
Baca Juga: Bruk! Tanah Longsor Terjadi di Banjarnegara, Anak Berusia 3 Tahun Menjadi Korban
Ia sempat mengira bahwa longsoran tidak akan banyak dan besar. Sehingga, ia sempat mencoba untuk lari untuk menghindar. Namun naas, saat melarikan diri ia terjebak dan longsoran tanah dengan cepat menimpanya.
" Samping saya ada tembok jadi saya nggak bisa lari. Saya tertimbun tanah, kejadiannya cepat seketika, setau saya sedikit (longsoran) ngga taunya banyak, yg jatuh gede dan saya kepepet tembok," ungkap Miskam saat ditemui di rumahnya.
Beruntung, nyawa Miskam terselamatkan setelah dilakukan evakuasi warga dan relawan. Ia hanya mengalami sejumlah luka di kepala dan kedua kakinya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara mengimbau kepada warga untuk tidak mendekati lokasi longsor. "Biarkan beberapa hari dulu, jangan mendekati titik sebelum ada petugas, untuk mengantisipasi longsor susulan," tegas Raib Saifuddin, Kasi Kedaruratan BPBD Banjarnegara.
Kontributor : Citra Ningsih
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik