"Ternyata memang ada yang namanya socialpreneur, hasil dari kegiatan sosial kita pasarkan, tapi ini bisnis berbasis keadilan,jadi sangat terbuka dan sangat diuntungkan serta tidak ada yang dirugikan. Jadi hasil bisnis bisa untuk kegiatan sosial, sustainability ,sehingga relawan bisa hidup, ini bisa jadi solusi," kata dia.
Sejak saat itu, Riza bersama tim membentuk ekosistem bisnis dari hulu sampai hilir dalam wadah yang diberi nama Rumah Mocaf Indonesia (RMI). Dalam Rumah Mocaf terdapat tiga klaster yaitu petani, pengrajin mocaf, dan branding sampai pemasaran.
"Di Rumah Mocaf ada tiga klaster yaitu klaster petani penghasil singkong organik yang berkualitas. Kemudian klaster kedua ibu ibu yang tidak ada pekerjaan, sekarang jadi pengrajin tepung mocaf yang tugasnya mengupas dan memotong singkong. Lalu klaster tiga pendampingan. Nah di kluster inilah proses pengemasan, sertifikasi, branding, digital marketing sampai menyiapkan ikut ajang lomba," jelas dia.
Pengusaha muda kelahiran 24 Maret 1991 ini juga memiliki konsep bisnis tanpa riba. Riza aktif ikut serta lomba sebagai jalan pintas untuk mendapat modal tanpa hutang. Kebetulan punya konsep nggak mau mainan riba untuk modal, konsep sociopreneur organik. Dan kami membuktikan tanpa ada suntikan pinjaman bisa, meski tidak secepat dengan yang menggunakan pinjaman,"ujar dia.
Kini, Rumah Mocaf Indonesia bekerjasama dengan 580 petani singkong dan pengrajin tepung mocaf di Kabupaten Banjarnegara. "Total sekitar 580 orang, itu jumlah petani dan juga pengrajin,"imbuh dia.
Tak hanya itu, keberhasilan Rumah Mocaf dibuktikan juga dengan perolehan penghargaan lomba bergengsi seperti, Hyundai startup challenge, Indonesia food innovation, kemudian Anugrah Bangga Buatan Indonesia, Kick Andy Heroes, dan Astra startup challenge. "Berkat doa para petani,
Rumah Mocaf berhasil meraih sejumlah penghargaan itu,"kata Riza sambil menunjuk piala yang berderet di depannya. Belum lama ini, founder Rumah Mocaf Indonesia juga mendapat kesempatan untuk berkeliling ke enam negara eropa dalam pameran inovasi pangan.
Ia merasa beruntung karena produk mocaf cocok dengan isu glutten free yang sedang booming di eropa.
"Saya mendadak ditelpon untuk keliling ke negara eropa. Ada Italy, Roma, Flores, Milan, Amsterdam, Den Haag, Belgia, dan Jerman, singkong lagi naik daun di negara eropa yang isunya tentang gluten free. Alhamdulillah dapet perjanjian kerjasama sama pembeli dari Belgia dan Amsterdam. Mereka mau order mocaf,"ungkap dia.
Baca Juga: Beredar Video Arus Deras Kali Kacangan Banjarnegara, Warga dan Pemancing Diminta Waspada
Sebelumnya, produk mocaf juga sudah export ke sejumlah negara lain seperti Malaysia, Singapura, dan Inggris. Ia menyampaikan pesan Bung Karno bahwa salah satu faktor maju - mundurnya faktor adalah sektor pangan dan pertanian. Sehingga, Riza berharap kepada pemuda untuk tidak enggan menjadi petani milenial.
Menurutnya, petani milenial tidak hanya sekedar menanam atau budidaya, tapi juga bisa mengemas, branding sampai digital marketing. Sehingga pertanian dapat terlihat seksi dan kekinian.
"Kata Bung Karno maju mundurnya bangsa salah satu faktor pentingnya adalah tentang pangan dan pertanian. Semaju majunya bangsa di bidang IT dan sebagainya kalau kurang pangan dari pertanian ya bisa mati kelaparan. Saatnya pemuda bangsa ikut andil turut menjadi agen perubahan. Turun untuk mengkolaborasikan hasil tani pangan lokal agar memiliki nilai tambah sehingga bisa go internasional, kuncinya ada pada anak muda sebagai pemegang tongkat estafet,"tegas Riza.
Ia merasa miris, Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris, mengalami penurunan jumlah petani. Bahkan, sebagian besar petani saat ini sudah berusia lanjut.
"Data yang kami peroleh terakhir bahwa petani muda secara jumlah turun, sekarang itu usia petani rata rata diatas 40 tahun -50 tahun. Ini harus regenerasi para pemuda milenial, harus mau,"tandas dia.
Sampai saat ini, Riza terus melakukan inovasi pengolahan singkong yang menjadi komoditi pangan kelas bawah menjadi lebih bergengsi. Ha itu adalah upaya yang dilakukan sebagai sumpah pemuda untuk membantu negara Indonesia dalam ketahanan pangan dan pemberdayaan petani Indonesia. "Di Rumah Mocaf kami ada tulisan 'Selama Rakyat Masih Menderita Tidak Ada Kata Istirahat,"pungkas Riza.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota