Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 04 November 2021 | 07:05 WIB
Poster pameran kluruk di Purbalingga. Sebanyak 17 perupa dari berbagai aliran memajang karya lukisan pada pameran bertajuk "Kluruk!" di arena Bioskop Misbar Purbalingga, 5-9 November 2021. [Dok Humas]

SuaraJawaTengah.id - Sebanyak 17 perupa dari berbagai aliran memajang karya lukisan pada pameran bertajuk "Kluruk!" di arena Bioskop Misbar Purbalingga, 5-9 November 2021. Pameran yang diinisiasi oleh Dewan Kesenian Purbalingga (DKP) ini digelar secara hybrid atau memadukan daring dan luring.

Ketua DKP, Bowo Leksono mengatakan, seluruh peserta pameran merupakan perupa asal Purbalingga. Mereka diundang untuk menyajikan karya-karya idealis yang jarang ditampilkan di depan publik.

"Dari hasil silaturrahmi dengan sejumlah perupa beberapa waktu lalu, ada temuan menarik. Ternyata perupa Purbalingga memiliki karya-karya yang unik dan bisa dibilang jarang ditampilkan di ruang publik seperti pameran, baik di daerah sendiri maupun di luar kota," ujar Bowo dari keterangan tertulis, Rabu, (3/11/2021).

Keunikan karya itu, jelas Bowo, antara lain terletak pada aliran yang diusung. Mulai dari absurd, abstrak, naif, surealis, ekspresionisme dan karya yang terinspirasi dari motif batik.

Baca Juga: Viral! Dua Anak Harimau Jawa Ditemukan di Banjarnegara, Warganet: Gak Mungkin Lah

Aliran-aliran itu seolah menabrak arus yang lebih sering muncul di Purbalingga seperti realis, naturalis dan dekoratif. Selain itu, ada sejumlah karya yang menampilkan ekspresi kegelisahan, kematangan, imajinatif serta identitas budaya.

Adapun perupa yang terlibat dalam pameran ini di antaranya Agus Winarto, Andi Wahyudi, Andriyanto, Bagus Firmansyah, Bayu Prasetyo Aji, Chune Ebeg Mayong, Djentot Subechi, Hamdi, Kurniawan Dwi Hastanto, Lujeng Ismail, Muhammad Sutarmo, Nur Agustus, Pramono Endar, Suratno Amru, Trisnanto Budidoyo, Ugo Untoro dan Wendro Tanjung.

Kurator pameran "Kluruk!", Nugroho Pandhu mengatakan, tema pameran ini dipilih untuk membangkitkan semangat perupa di Kota Perwira untuk lebih berani berkarya. Kemunculan karya idealis juga diharapkan membuka wacana, ruang diskusi, bahkan menciptakan pasar baru.

"Kluruk, cukup luas maknanya. Tidak hanya pesan untuk 'ayo bangun' dan berkarya, tapi lebih mengarah sebagai ajakan untuk menggeluti kehidupan sebagai seniman dengan karya-karya yang lebih berani," jelasnya.

Dia mengatakan, lukisan yang dipajang merupakan karya yang dibuat tahun 2019-2021. Termasuk lukisan "Untitled", karya perupa Ugo Untoro.

Baca Juga: Konsumsi Ganja, Pemuda Asal Semarang Diamankan Anggota Polres Purbalingga

Selama lima hari, 29 lukisan akan dipajang di Bioskop Misbar Purbalingga komplek Usman Janatin City Park yang disulap menjadi ruang pamer. Pada pembukaan, Jumat, 5 November 2021, pukul 20.00, pengunjung dapat menyaksikan pementasan monolog "Buang Kala" karya Trisnanto Budidoyo.

Selanjutnya, di hari kedua, Sabtu 6 November 2021 malam, penikmat seni dan masyarakat diajak untuk berdialog dalam Bincang Seni#1: Mencipta Pasar Seni Rupa.

Pada hari ketiga, Minggu, 7 November 2021 pada jam yang sama, pameran diisi dengan pentas seni tradisi Dhaeng Tri Budaya Sekar Arum dari Desa Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon, dan Lengger Mekar Sari dari Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja.

Pada hari keempat, diisi pentas seni tradisi Ndolalak dari Desa Bandingan, Kecamatan Kejobong, dan Lengger Jati Kesuma, Desa Larangan, Kecamatan Pengadegan.

Bagi penikmat seni yang ingin menyaksikan secara daring, disediakan live streaming melalui kanal YouTube Misbar Purbalingga.

Load More