SuaraJawaTengah.id - Baru-baru ini Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi mendadak menyidak Desa Gupit, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Setelah mantan Bupati Purwakarta ini mendapati laporan dari masyarakat bahwa di wilayah Desa Gupit terdapat sungai yang tercemar akibat limbah pabrik.
Melalui unggahan foto di akun instagram pribadinya, Dedi Mulyadi yang mengenakan pakaian serba putih itu terpantau sedang meninjau sungai yang tercemar bersama perwakilan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Ia juga terlihat menerima kedatangan warga setempat. Lalu mengajak mereka berdialog untuk mengatasi persoalan sungai yang tercemar akibat sering bocornya limbah pipa PT. RUM yang terpasang di sepanjang aliran sungai tersebut.
"Bau menyengat dan air sungai yang pekat merupakan masalah sehari-hari dirasakan masyarakat Desa Ngupit, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah," kata Dedi melalui akun instagram @dedimulyadi71.
"Komisi IV DPR RI dan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memiliki komitmen untuk segera menangani masalah tersebut sampai tuntas," sambungnya.
Diakuinya, setelah meninjau langsung dan berdialog dengan warga setempat. Terdapat kekeliruan yang dilakukan PT. RUM dalam menempatkan dan mengelola pembuangan limbah di aliran sungai.
"Pemasangan pipa pembuangan di daerah aliran sungai tidak mencerminkan tata kelola perizinan yang tidak didasari prinsip pengelolaan industri ramah lingkungan," ungkapnya.
Diakhir keterangan tertulisnya, Dedi Mulyadi berharap bisa menyelesaikan segala permasalahan pencemaran lingkungan di seluruh daerah Indonesia.
Baca Juga: Soal Pilpres 2024, Projo Masih Bimbang Pilih Dukung Ganjar Pranowo atau Puan Maharani
"Semoga seluruh kekeliruan yang berdampak pada pencemaran yang merugikan lingkungan dan merugikan masyarakat mampu dihentikan dan dilakukan perubahan dengan segera," pungkasnya.
Sontak saja unggah foto yang telah disukai 9.387 itu langsung dibanjiri komentar warganet. Tak sedikit dari mereka yang mengkritik pemerintah daerah yang kurang tanggapan dengan keluhan masyarakat.
"Pemerintah daerah ngapain pak? Haha gak malu," ujar akun @suparj**.
"Pak Ganjar mulai panas dingin nih, maju terus haji udin, wargi jabar marengan doa," kata akun @riordi**.
"Yang perlu dibenahi, standar pengelolaan limbahnya, ini sudah berjalan empat tahun. Gak ada satu pun yang berani menindak, cuman nengokin aja lalu pergi," sahut akun @prass100**.
"Terimakasih pak dedi sudah meninjau ke desa saya yang terkena dampak limbah PT RUM. Maju terus pak, sehat selalu," timpal akun @hermanherman**.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025