Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 30 November 2021 | 12:43 WIB
Warga Tambaklorok yang sedang mengikuti vaksin. [suara.com/Dafi Yusuf]

SuaraJawaTengah.id - Puluhan warga Tambaklorok, Tanjung Mas, Kota Semarang gagal mengikuti vaksin lantaran mempunyai riwayat penyakit hipertensi. Posyandu setempat, menduga penyakit hipertensi yang diderita warga karena rumahnya kumuh dan rob setiap hari.

Petugas vaksin Tambaklorok, Ari membenarkan jika puluhan warga yang ingin vaksin terpaksa ditolak karena mempunyai riwayat hipertensi. Dia meminta, warga yang mempunyai hipertensi untuk periksa ke puskesmas.

"Tadi ada sekitar 30 an warga yang disuruh pulang. Saya anjurkan untuk ke puskesmas dulu," jelasnya, Selasa (30/11/2021).

Kepala Posyandu Tambaklorok, Sri Wahyuni mengatakan, rob dan banjir yang terjadi tiap hari terjadi di Tambaklorok berdampak buruk terhadap kesehatan anak kecil dan juga orang tua.

Baca Juga: Detik-detik KSP Moeldoko dan Wali Kota Semarang Diusir dari Aksi Kamisan

"Memang benar banyak yang disuruh balik," katanya.

Menurutnya, banyaknya warga yang mempunyai riwayat hipertensi disebabkan permukiman warga di Tambaklorok terutama di RW 15 sering rob. Biasanya rob terjadi mulai tengah malam hingga menjelang siang.

"Jadi banyak pikiran, gimana caranya agar rumahnya tak terendam rob," paparnya.

Sebagian warga sudah meninggikan rumahnya untuk mengantisipasi rob, namun masih banyak rumah yang kemasukan air rob lantaran tak punya uang untuk meninggikan rumahnya.

"Banyak barang yang rusak, biasanya kalau yang meninggikan rumah juga banyak pikiran karena banyak yang hutang bank," imbuhnya.

Baca Juga: Duh! Sudah Berubah Fungsi, Lahan Pertanian di Kota Semarang Tinggal 6 Persen

Sampai saat ini, warga Tambaklorok antusias untuk mengikuti vaksin, bahkan para nelayan yang baru datang dari tengah laut bersedia jika langsung disuruh mengikuti vaksin.

"Ini lihat, dia dari melaut langsung datang ikut vaksin. Sini semnagat untuk vaksin itu ada namun ada kendala hipertensi," ucapnya.

Sementara itu, banyak juga anak-anak yang terdeteksi alami stunting. Data yang dia terima, anak yang alami stunting semakin bertambah setiap tahunnya. Hal itu disebabkan kondisi lingkungan yang kurang sehat.

"Banyak yang stunting di sini karena lingkungan kurang sehat," jelasnya.

Kontributor : Dafi Yusuf

Load More