SuaraJawaTengah.id - PT Semen Gresik (PTSG) melaksanakan Pengumpanan Perdana Penggunaan Energi Terbarukan Limbah Bonggol Jagung sebagai Bahan Bakar Alternatif Proses Produksi Ramah Lingkungan. Kegiatan itu dilaksanakan oleh Plt Direktur Utama SIG, Fadjar Judisiawan, bersama jajaran manajemen PTSG di area pabrik Rembang, Rabu, (8/12/2021).
PTSG memanfaatkan limbah bonggol jagung sebagai energi alternatif fuel atau bahan bakar guna meningkatkan keunggulan operasional sebagai industri semen yang efisien dan ramah lingkungan sekaligus membangun ekonomi sirkular untuk pemberdayaan masyarakat di sekitar perusahaan.
Direktur Utama PT SG, Subhan, mengungkapkan penggunaan limbah bonggol jagung sebagai alternatif fuel, adalah komitmen turut mengembangkan industri hijau sekaligus upaya memberdayakan masyarakat.
Lanjut Subhan, mengacu data BPS Kabupaten Rembang & data RPJMD Tahun 2021-2026, hasil produksi tanaman jagung tahun 2019 dan 2020 naik dari 123.973 ton menjadi 147.647 ton. Demikian pula limbah bonggol jagung yang dihasilkan dari 24.794 ton di tahun 2019 meroket menjadi 29.529 ton di tahun 2020.
Baca Juga: Semen Gresik dan Dinas ESDM Jawa Tengah Optimalkan Pembuatan Bata Interlock
''Tingginya limbah bonggol jagung ini, Semen Gresik terpanggil untuk memanfaatkan limbah ini guna mengatasi dampak lingkungan yang lebih luas. Sisi yang lain ada upaya optimalisasi dalam program kemitraan dengan masyarakat,'' kata Subhan dalam rilisnya, Jumat (10/12).
Lanjut Subhan, pemanfaatan limbah jagung adalah bagian dari continuous improvement agar operasional pabrik lebih efisien dan mengurangi tingkat polusi udara karena rendah emisi.
Bonggol jagung lebih ekonomis, kata dia, karena dengan 1 ton bonggol jagung bisa menggantikan 0,06 ton batubara.
''Sebagai bahan bakar alternatif, kebutuhan bonggol jagung dalam jangka panjang diharapkan dapat terserap optimal hingga 80 ton/hari,'' tambahnya.
Plt Direktur Utama SIG, Fadjar Judisiawan, menyampaikan apresiasi kepada Semen Gresik yang telah menerapkan tiga strategi di tengah tantangan industri semen yang kian ketat, yaitu inovasi, kolaborasi, dan proaktif. Melalui inovasi menggunakan bonggol jagung, dia menaruh harapan besar agar PTSG menjadi perusahaan yang komitmen atas keberlanjutan lingkungan.
Baca Juga: Semen Gresik dan PWI Jateng Sukses Gelar UKW, Seluruh Peserta Dinyatakan Kompeten
Berita Terkait
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Pemprov Jateng Siap Gelontor Bantuan Keuangan Desa Sebanyak Rp1,2 Triliun
-
Semen Gresik dan Pemkab Blora Teken Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Melalui Teknologi RDF
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan
-
7 Pabrik Gula Tua di Jawa Tengah: Ada yang Jadi Museum hingga Wisata Instagramable
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025