SuaraJawaTengah.id - Lolosnya Persis Solo dari Liga 2 ke Liga 1 menjadi kebahagiaan tersendiri. Laskar Samber Nyawa akan menemani PSIS Semarang sebagai klub wakil dari Jawa Tengah yang berlaga di kompetisi kasta tertinggi di Indonesia.
Persis Solo sudah menanti 14 tahun untuk bisa kembali ke Liga 1. Derby jateng antara PSIS Semarang melawan Persis Solo pun bakal dinanti.
Menyadur dari Solopos.com, kelompok suporter PSIS Semarang, Panser Biru, memberikan selamat atas keberhasilan Persis Solo promosi ke kasta tertinggi persepakbolaan Tanah Air, Liga 1.
Bagi Panser Biru, hadirnya Persis Solo akan memberikan nuansa baru dalam kompetisi Liga 1, yakni akan ada laga derby Jateng.
“Selamat untuk Persis Solo. Keberhasilan ke Liga 1 itu buah kerja sama seluruh elemen sepak bola Kota Solo, baik pemain, ofisial, manajemen, dan tentunya suporter Pasoepati. Musim depan akan ada derbi Jateng di Liga 1. Kami sudah tak sabar menantikannya,” ujar Ketua Panser Biru, Galih Eko Putranto, Selasa (28/12/2021).
Galih menambahkan rivalitas antara Persis Solo dan PSIS Semarang, yang kerap disebut sebagai derby Jateng memang sudah tersaji sejak lama. Hal ini dikarenakan kedua tim asal Jateng itu sama-sama memiliki basis pendukung yang besar.
Meski demikian, rivalitas itu sempat terhenti saat PSIS Semarang promosi ke Liga 1 pada 2017 lalu, sementara Persis Solo masih berkutat di Liga 2. Alhasil, kedua tim pun tak pernah lagi bersua di ajang kompetitif karena beda kasta.
Namun tahun depan, kedua tim akan kembali dipertemukan di Liga 1. Derbi atau laga antara dua tim yang sama-sama berasal dari Jateng pun akan tersaji.
“Tentunya musim depan akan semakin seru dan kompetitif. PSIS Semarang ada temannya dari Jateng di Liga 1. Akan ada derbi Jateng di Liga 1 antara Persis dan PSIS,” jelasnya.
Baca Juga: Rayakan Persis Solo Promosi ke Liga 1, Gibran-Kaesang Kompak Saling Berbalas Cuitan
Meski demikian, Galih berharap rivalitas itu tetap berlangsung dalam suasana persahabatan dan tidak terjadi gesekan yang berpotensi mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat. Baginya perselisihan antarsuporter di luar lapangan, hingga mengganggu ketertiban umum sudah bukan lagi masanya.
“Sejak dulu antara suporter PSIS dan Persis itu sudah terjalin persabatan yang erat. Bahkan, sejak zaman Pak Mayor [Haristanto] pernah ada istilah Masose, singkatan dari Semarang Solo Seduluran. Jadi, sudah tidak lagi zamannya suporter gesekan. Kalau saling guyon itu masih wajar,” imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Banjir Bandang Sapu Wisata Guci Tegal di Tengah Liburan, Pancuran 13 Tertutup Lumpur dan Batu
-
Libur Nataru Lebih Tenang, Pertamina Siagakan Motorist, hingga Serambi MyPertamina
-
Pemprov Jateng Pulangkan 100 Warga Terdampak Banjir Sumatera
-
Danantara dan BP BUMN Hadirkan 1.000 Relawan, Tegaskan Peran BUMN Hadir di Wilayah Terdampak
-
Turunkan Bantuan ke Sumatera, BRI Juga akan Perbaiki dan Renovasi Sekolah