Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 06 Januari 2022 | 20:49 WIB
Tanah longsor putus akses jalan dukuh Pranten-Rejosari, Desa Pranten, Kecamatan Bawang Kabupaten Batang. [Ayosemarang.com/Muslihun kontributor Batang]

SuaraJawaTengah.id - Pelaksana BPBD Kabupaten Batang Ulul Azmi menjelaskan dugaan kemungkinan adanya kebocoran pipa air bersih sebagai penyebab longsor di Desan Pranten, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, 31 Desember lalu.

Seperti diketahui, tanah longsor yang terjadi sekitar pukul 20.45 WIB juga memutus akses jalan dukuh Pranten-Rejosari, Desa Pranten, Kecamatan Bawang, Batang.

Ulul Azmi memaparkan, selain tanahnya labil, alih fungsi lahan hutan menjadi ladang kentang ikut mempercepat terjadinya longsor.

Faktor lain diduga adanya kebocoran pipa air bersih dari mata air lereng gunung Prahu untuk mengalirkan air kepada masyarakat Kabupaten Banjarnegara.

Baca Juga: Perahu Terbalik di Sungai Sumut, 2 Tewas dan 1 Hilang

"Dari hasil laporan peninjauan lokasi tim BPBD, kemungkinan ada kebocoran pipa besar yang sudah menahun dan kebocoran pipa tersebut tidak terlihat. Sehingga merembas ke bukit hingga menyebabkan longsor besar," ungkap dia dikutip dari Ayosemarang.com--jaringan Suara.com, Kamis (6/1/2022).

Selain menutup jalan akses desa, tanah Longsor itu juga menimbun perkebunan kentang milik warga yang sudah siap panen.

"Ada sekitar dua hektar tanah Perhutani dan tujuh hektar milik masyarakat dengan volume longsoran material ribuan meter kubik," kata dia.

BPBD Batang juga mengimbau warga untuk waspada terhadap potensi banjir bandang karena material longsor yang cukup tebal membentuk daerah aliran sungai (DAS) selebar 100 meter.

Baca Juga: Cerita Satpam di Malang Ini Selamat Meski Sejam Terpendam Tanah Longsor

Load More