SuaraJawaTengah.id - Pesantren Masyarakat Merapi Merbabu memastikan tindakan bekas ustaz, Hadfana Firdaus tidak mewakili ajaran pondok. Hadfana diduga menjadi pelaku peruskan sesajen di lokasi bencana lahar dingin Semeru.
Hal itu diungkapkan Wakil Direktur Bidang Pengembangan dan Pembangunan Pesantren Masyarakat Merapi Merbabu, Ahsin Qolbaka saat dijumpai di pesantren, Senin (11/1/2022).
Menurut Ahsin, sejak dirintis tahun 2010 pesantren tidak pernah mengusik urusan adat warga sekitar. “Artinya kami dalam berjalannya pesantren ini tidak pernah menyentuh urusan adat di lereng Merapi dan Merbabu,” kata Ahsin.
Ahsin menilai, kegiatan adat masyarakat yang kadang menyertakan sesajen, umum terjadi di masyarakat lereng pegunungan.
Toleransi itu yang menurut Ahsin menyebabkan kegiatan dakwah Pesantren Masyarakat Merapi Merbabu tidak mendapat penolakan dari masyarakat.
“Kami sangat menyayangkan apa yang dilakukan Hadfana Firdaus karena sangat tidak sesuai dengan apa yang menjadi koridor pondok,” ujar Ahsin.
Meski tidak lagi berstatus pengajar di Pesantren Masyarakat Merapi Merbabu, pengurus pondok tetap berencana menemui pihak-pihak yang tersinggung akibat perbuatan Hadfana.
Termasuk rencana menemui Bupati Lumajang, Thoriqul Haq yang mengecam tindakan Hadfana menyingkirkan sesajen. “Kami sudah wacana (berkoordinasi dengan Bupati Lumajang) hanya saja bagaimana berjumpa beliau?," paparnya.
Terkait keberadaan Hadfana Firdaus di lokasi bencana Semeru, Ahsin memastikan yang bersangkutan berangkat bukan sebagai utusan relawan Pesantren Masyarakat Merapi Merbabu.
Baca Juga: Keluarga Didatangi Polisi, Penendang Sesajen di Gunung Semeru Kuliah di Jogja
Dalam kegiatan membantu penanganan bencana Semeru, pesantren hanya mengirim 4 relawan: Abdurrahman Alyas Haidar, Abdul Aziz Ali Abdul Hafidz, Rahmat Hardiansyah, dan Sentanu Adjie.
Mereka ditugaskan di lokasi bencana banjir lahar dingin Gunung Semeru, berdasarkan surat tugas yang dikeluarkan pesantren tanggal 1 Januari 2022. Keempat relawan bertugas di Lumajang sejak Januari hingga Februari 2022.
“Kalaupun yang bersangkutan ada di lokasi ketika kami ada di sana, kami pastikan bukan berangkat dari pesantren. Bukan bagian dari pesantren dan atas nama pribadi," ujar dia.
Hadfana Firdaus diduga menjadi pelaku perusakan sesajen di lokasi bencana banjir lahar dingin Gunung Semeru. Dalam rekaman video, Hadfana terlihat menendang sajen ke dalam tubing bekas aliran lahar dingin.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mengecam tidakan pria tersebut. Dia melaporkan kasus ini ke Polres Lumajang dan meminta pelaku segera ditangkap.
Menurut Thoriqul Haq, tindakan pria menyingkirkan sesajen itu berpotensi menganggu kerukunan umat beragama dan suku di Kabupaten Lumajang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025