Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 13 Januari 2022 | 13:28 WIB
Fajar Nugroho (38 tahun) kader PDIP Perjuangan Kabupaten Temanggung yang mengembalikan bantuan dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (suara.com/ Angga Haksoro Ardi).  

SuaraJawaTengah.id - Fajar Nugroho warga Kabupaten Temanggung yang mengembalikan beras bantuan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ternyata seorang Kaderi PDIP. 

Namun demikian, Fajar membantah keputusannya mengembalikan bantuan dari Ganjar Pranowo atas desakan pengurus partai.

Fajar mengaku belum lagi bertemu atau dihubungi pengurus Dewan Pimpinan Cabang PDIP Temanggung, setelah rumahnya dikunjungi Ganjar pada Minggu (9/1/2022).

“Belum ada (teguran) dari DPC PDIP Temanggung. Saya berkeinginan dari hati saya sendiri mending dipulangkan saja,” kata Fajar Nugroho saat ditemui di rumahnya di Lingkungan Kemantenansari, Kelurahan Mungseng, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, Kamis (13/1/2022).

Baca Juga: Soal Pelaksanaan Vaksinasi Booster di Jateng, Ganjar Pranowo Tunggu Petunjuk Pelaksanaan

Meski belum ada teguran, keputusan Fajar mengembalikan bantuan salah satunya untuk mencegah peringatan dari DPC PDIP Temanggung. Apalagi mengigat posisinya sebagai Wakil Ketua PAC PDIP Kecamatan Temanggung.

“Daripada nanti ada apa-apa. Di-semprit dari DPC kan saya nggak penak juga,” ujar Fajar.

Fajar mengaku kecewa penyerahan bantuan dari Ganjar diunggah ke kanal Youtube. Menurut Fajar, unggahan berjudul “Rumah Reyot Kader PDI Perjuangan di Tanah Bengkok” itu mencoreng nama partai.

“Kesannya malah mencoreng nama baik partai. Setelah itu kan saya lihat di Youtube, komentarnya pedes-pedes semua.”

Fajar tidak keberatan menerima bantuan dari Gubernur Ganjar Pranowo asal tidak menyertakan embel-embel partai. Dia ingin diperlakukan sebagai warga Jateng biasa yang lumrah menerima bantuan dari Gubernur.

Baca Juga: Duet Dengan Andika Diprediksi Sulit Terjadi, Airlangga Disarankan Pilih Anies Atau Ganjar untuk 2024

“Masak tangan kanan ngasih, tangan kiri kan nggak boleh melihat. Apalagi kemarin ada embel-embel partai,” kata Fajar.

Fajar telah menyerahkan bantuan berupa sembako dan hadiah mainan anak serta telepon genggam ke pemerintah Kelurahan Mungseng untuk dikembalikan ke Gubernur.

Sedangkan bantuan alat cuci motor dan janji merehab rumah belum sempat terealisasi. Rumah berdinding papan yang ditempati Fajar saat ini berada di lahan eks bengkok Kelurahan Mungseng.

Keluarga Fajar menempati lahan eks bengkok dengan membayar sewa Rp 45 ribu per tahun. Sewa dibayarkan ke Kelurahan Mungseng setiap 2 tahun sekali.

Lurah Mungseng, Agus Sulistyo mengaku belum menerima pangajuan izin rencana merehab rumah Fajar Nugroho. Menurut Agus, pengajuan bantuan pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) hanya diberikan kepada tanah bersertifikat hak milik.

Agus mengaku tidak mengetahui pembahasan rencana merehab rumah keluarga Fajar Nugroho. Dia bahkan tidak menerima pemberitahuan dari tim Gubernur Ganjar saat berkunjung ke desanya.

“Bantuan RTLH cuma untuk warga pemilik tanah. Saya juga nggak diberi tahu itu kalau Pak Gubernur Ganjar Pranowo rawuh ke kelurahan kami,” kata Lurah Agus Sulistyo di kantornya.

Kunjungan mendadak Ganjar Pranowo ke rumah Fajar Nugroho di Kelurahan Mungseng, Temanggung, tidak diketahui banyak pihak. Fajar dan istrinya mengaku kaget tiba-tiba parkir mobil Gubernur di jalan dekat rumahnya.

Sekitar 15 menit Ganjar berada di rumah Fajar. Dalam kunjungan singkat itu Ganjar menyerahkan bantuan sembako serta memberi hadiah mainan dan HP untuk Valinda Putri Nugraheny, putri semata wayang Fajar Nugroho.  

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Load More