SuaraJawaTengah.id - Fajar Nugroho, warga Kabupaten Temanggung yang menolak bantuan rehab rumah dari Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, ternyata bukan kader kaleng-kaleng PDI Perjuangan.
Sedikitnya sudah 20 tahun Fajar mengabdi pada partai berlambang banteng moncong putih itu. Fajar Nugroho saat ini menjabat Wakil Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP Kecamatan Temanggung.
Posisi struktural partai dimulainya dari menjabat Wakil Bendahara Pengurus Ranting PDIP Desa Mungseng (sekarang Kelurahan Mungseng), Kecamatan Temanggung.
Fajar menjabat Wakil Bendahara Ranting Mungseng selama 1 periode. Setelahnya dia dipercaya menduduki Wakil Ketua PAC untuk 2 periode.
Baca Juga: Bantuan Gubernur Dikembalikan Kader PDIP, Rudy Bela Ganjar Pranowo: Itu Bukan Manusia Menurut Saya
“Saya kalau di struktural sudah 2 periode. Berarti sudah 10 tahun di PAC Temanggung. Di ranting 1 periode, berarti sekitar 5 tahun. Kalau ditotal dengan masa menjadi anggota biasa, kurang lebih ada sekitar 20 tahun ya,” kata Fajar saat ditemui di rumahnya, Kamis (13/1/2022).
Fajar Nugroho mengaku lahir di keluarga pengagum Presiden pertama RI, Ir Soekarno. Kakeknya, almarhum Hadi Slamet adalah seorang Marhaen.
Sejak berusia 8 tahun, Fajar sudah sering diajak simbah dan bapaknya ikut kampanye Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Dia kemudian ikut pindah haluan setelah PDI berubah menjadi PDI Perjuangan.
Saat sekolah dasar, Fajar bahkan pernah tidak naik kelas akibat pilihan politik orang tuanya. Pada masa Orde Baru, pegawai negeri sipil identik dengan pendukung Golkar yang tidak begitu menyukai simpatisan PDI dan PPP.
“Orang tua mengajarkan politik seperti itu. Sampai saya dibenci sama guru. Dulu PNS sama orang ‘merah’ kan begitu. Saya sampai tinggal kelas 2 kali. Boleh dikatakan darah yang mengalir darah PDI,” ujar Fajar sambil tertawa mengenang masa kecilnya.
Tidak aneh jika Fajar Nugroho kemudian tersinggung akibat unggahan video kunjungan Ganjar Pranowo ke rumahnya seolah merendahkan martabat partai. Sebagai petugas partai, dia merasa harus tunduk pada PDI Perjuangan. “Saya tidak mau partai saya dicederai.”
Tegak lurus pada instruksi partai itu menurut Fajar juga berlaku saat menyikapi polemik pencalonan Presiden 2024. Kader hendaknya tidak memihak salah satu kandidat sebelum ada rekomendasi dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
“Sebelum ada rekomendasi dari Bu Mega, kami belum berani ngomong kandidatnya siapa. Kecuali kalau sudah ada rekomendasi partai, entah itu Pak Ganjar, Bu Puan (Puan Maharani), atau Bu Risma (Tri Rismaharani). Toh nanti kami juga yang membantu mereka-mereka.”
Fajar Nugroho meluruskan, bahwa sikapnya menolak bantuan dari Ganjar Pranowo karena menyertakan embel-embel PDI Perjuangan. Apalagi setelah diunggah di YouTube, video itu memicu komentar nyinyir dari para netizen.
Dia kemudian memutuskan mengembalikan bingkisan berupa bahan pokok dan hadiah mainan serta telepon gengam yang diberikan Ganjar Pranowo. Fajar juga tidak melanjutkan pengajuan bantuan rehab rumah seperti yang ditawarkan Ganjar.
Berdasarkan pantauan SuaraJawaTengah.id, kondisi rumah keluarga Fajar Nugroho terlihat memprihatinkan. Rumah berukuran 7x7 meter yang berdiri di tanah eks bengkok desa Mungseng itu memang butuh direhab.
Dinding papan dan kayu penyangga atap rumah tampak sudah lapuk dan perlu segera diganti. “Kalau (memberi bantuan) diam-diam saja nggak apa. Atau kalau mau diupload nggak apa, asal jangan bawa embel-embel partai. Saya (ditempatkan) sebagai rakyat biasa lah begitu,” kata Fajar.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Berita Terkait
-
Halal Bihalal di Teuku Umar: Sinyal Megawati dan Prabowo Buka Poros Baru?
-
Pertemuan Prabowo Megawati Jadi Kode Keras PDIP Merapat ke Pemerintah?
-
Waketum PKB Sambut Baik Prabowo Temui Megawati: Ini Menunjukkan Tak Punya Masalah dengan Tokoh Lain
-
Sekjen Gerindra Bicara Posisi PDIP Usai Prabowo-Megawati Bertemu di Teuku Umar
-
Faktor Pendorong di Balik Pertemuan Tertutup Prabowo dan Megawati
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi Lagi Rp34.000 Jadi Rp1.846.000/Gram
-
IHSG Naik 5,07 Persen Pasca Penundaan Tarif Trump, Rupiah Turut Menguat!
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
Terkini
-
Pertamina Tindak Tegas Kasus BBM Tercampur Air: Dua Awak Mobil Tangki Dipecat, SPBU Trucuk Dibekukan
-
THR Lebaran 2025 Jadi Mimpi Buruk: Ratusan Pekerja Jateng Gigit Jari, Sritex Terseret!
-
10 April 2025, Saatnya Pemegang Saham Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI
-
Mudik Lebaran 2025: Pertamax Jadi Andalan Pemudik, Konsumsi Naik 77 Persen
-
Jawa Tengah Ketiban Durian Runtuh! Gubernur Luthfi Gandeng DPR RI untuk Kucuran Dana Pusat