SuaraJawaTengah.id - Kasus Covid-19 di Indonesia belakangan ini mengalami peningkatan. Bahkan, dalam sehari 1.000 lebih orang dari berbagai wilayah melaporkan positif terpapar Corona.
Anggota Komisi X DPR RI, A.S. Sukawijaya meminta pemerintah yang membidangi institusi pendidikan seperti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan dinas pendidikan di daerah-daerah untuk memantau perkembangan kasus melejitnya angka penyebaran Covid-19.
Hal ini karena pembelajaran tatap muka (PTM) di daerah-daerah terus berlangsung walaupun kasus penyebaran covid varian omicron terjadi di Indonesia.
“Pemerintah dalam hal ini kementerian atau dinas pendidikan harus mengantisipasi sejak dini bahaya penyebaran covid-19 di lingkup sekolah atau perguruan tinggi. Evaluasi mingguan atau harian harus dilaksanakan supaya institusi pendidikan tidak menjadi kluster penyebaran Covid-19,” kata pria yang kerap disapa Yoyok Sukawi dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Kamis (20/1/2022).
Baca Juga: Buka Sentra Vaksinasi Covid-19 ke-94, Danone Indonesia Sasar Anak Usia 6-11 Tahun dan Vaksin Booster
Menurutnya, kasus harian penyebaran Covid-19 di Indonesia yang sudah melebihi angka 1000 harus mendapat perhatian khusus di institusi pendidikan.
Seperti Rabu lalu, kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia mengalami penambahan 1.745 orang dengan kasus baru terbanyak dilaporkan oleh DKI Jakarta dengan 1.012 kasus berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19.
“Niatan sekolah itu niat yang mulia. Jangan sampai niatan tersebut menjadi bahaya kalau evaluasi berkaitan dengan penyebaran Covid-19 tidak dilakukan. Sekolah atau kampus harus tegas kalau memang ada siswa atau mahasiswanya sedang tidak enak badan untuk dianjurkan tidak usah datang ke sekolah atau kampus,” lanjut Yoyok Sukawi.
Legislator dari Fraksi Partai Demokrat ini juga berharap protokol kesehatan harus ditegakkan di sekolah walaupun saat ini sebagian masyarakat sudah divaksin.
“Prokes juga jangan abai walaupun komponen di sekolah sudah vaksin. Ayo tertib semua supaya PTM tidak jadi kluster baru omicron yang saat ini kita waspadai,” pungkas Yoyok Sukawi.
Baca Juga: Ayah Shaheer Sheikh Meninggal Dunia Akibat Covid-19
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Sah! Anggota DPR Papua Tengah Periode 2024-2029 Resmi Bertugas
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Yakin Putranya Verrell Bramasta Bisa Jadi Politisi Hebat, Venna Melinda: Dia 10 Kali Lebih Capable Dari Saya
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Hasil Sementara Pilkada Kendal: Tika-Benny Unggul Signifikan, Ajak Rival Bersatu
-
UMKM Singorojo Bergeliat! Telkomsel Perluas Jaringan Internet di Daerah Terpencil
-
Nusakambangan Tambah Tamu: 6 Napi Teroris Dipindah ke Supermax Security
-
Pengamat: Peran Jokowi dan Prabowo Kunci Kemenangan Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah
-
Kemenangan Jaguar di Pilwalkot Semarang: Strategi PDIP Didukung Logistik yang Besar