SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencatat cakupan vaksinasi Covid-19 untuk dosis pertama di daerah itu telah mencapai 599.001 orang atau 90,52 persen dari total target sasaran sebanyak 661.727 orang.
"Sementara vaksinasi untuk dosis kedua mencapai 67,43 persen. Untuk kelompok lanjut usia (lansia) dosis pertama mencapai 64,35 persen dan dosis keduanya mencapai 48,22 persen dari sasaran 71.098 orang," kata Pelaksana Harian Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Andini Aridewi di Kudus, Rabu (26/1/2022).
Untuk capaian vaksinasi anak, kata dia, hingga 26 Januari 2022 sudah 74.308 orang atau 93,98 persen dari sasaran 79.072 orang.
Ia mengapresiasi peran serta sejumlah pihak yang membantu percepatan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Kudus, salah satunya Badan Intelijen Negara Daerah/Binda Jateng yang melakukan serbuan vaksin karena mendekatkan akses bagi masyarakat yang belum disuntik vaksin.
Selain itu, kehadiran Binda Jateng maupun instansi lain dalam membantu percepatan vaksinasi juga ikut membantu pemerintah menyisir warga yang belum disuntik vaksin.
Kepala Binda Jawa Tengah Brigjen TNI Sondi Siswanto mengakui kegiatan vaksinasi yang dilakukan di berbagai daerah, termasuk di Kudus, dalam rangka percepatan vaksinasi Covid-19.
"Binda Jateng tidak hanya menggelar vaksinasi terpusat untuk anak usia 6-11 tahun maupun masyarakat umum. Bahkan melakukannya secara keliling ke rumah-rumah warga yang belum divaksin, terutama warga penyandang tunanetra maupun lanjut usia yang memang kesulitan mendatangi tempat vaksinasi," ujarnya.
Adapun sasaran daerahnya untuk saat ini, meliputi Kabupaten Grobogan, Jepara, Kudus, Temanggung, Wonosobo, Pekalongan, Brebes, Pemalang, Karanganyar, Kota Semarang dan Kota Tegal dengan target peserta vaksin sebanyak 13.000 dosis.
Ia mengungkapkan vaksinasi untuk masyarakat dilaksanakan Binda Jateng menerapkan konsep mendekatkan pelayanan vaksinasi dengan masyarakat, serta melakukan jemput bola untuk warga berkebutuhan khusus. Konsep tersebut sangat membantu warga, terutama yang memiliki keterbatasan menuju sentra-sentra vaksinasi.
Baca Juga: Laporkan Edy Mulyadi ke Polda, Gerindra Jateng: Dia Menghina Prabowo Subianto, Kami Tersinggung!
Vaksinasi terhadap anak, kata dia, dilakukan atas instruksi presiden karena anak juga rentan tertular virus corona. Hal itu juga dalam rangka mencegah munculnya klaster penyebaran corona di sekolah serta mendukung terlaksananya pembelajaran tatap muka (PTM).
"Tentunya pengajar maupun murid sangat rindu mengikuti pembelajaran secara tatap muka. Dengan adanya vaksinasi anak, harapannya PTM dapat dilaksanakan tanpa adanya rasa khawatir akan tertular virus corona," tuturnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC
-
7 Poin Kajian Surat Yasin tentang Ilmu, Adab, dan Cara Beragama menurut Gus Baha
-
7 City Car Bekas Rp50 Jutaan yang Cocok untuk Keluarga Baru di 2025