Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 03 Februari 2022 | 19:37 WIB
Tangkapan layar video kiriman dari Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo tentang kejadian banjir di Desa Bakal, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Kamis (3/2/2022) siang. [ANTARA/Sumarwoto]

SuaraJawaTengah.id - Camat Batur, Kabupaten Banjarnegara, Martoyo memastikan tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir bandang yang terjadi di Dataran Tinggi Dieng, Kamis (3/2/2022) siang.

Seperti diketahui, banjir bandang itu terjadi di ruas jalan provinsi yang masuk wilayah Desa Bakal, Kecamatan Batur, Banjarnegara.

Martoyo mengatakan banjir tersebut disebabkan saluran air sepanjang 250 meter di Desa Bakal RW 01 khususnya wilayah RT 01 hingga RT 04 meluap hingga ke ruas jalan provinsi yang menghubungkan Batur dengan Wonosobo.

"Kejadiannya hanya berlangsung selama satu jam saat hujan lebat yang terjadi pada pukul 12.30 WIB hingga 13.30 WIB dan pada pukul 14.00 WIB sudah kembali normal dengan sendirinya," kata dia dikutip ANTARA.

Baca Juga: Asik Mandi di Sungai, Mahasiswi KKN Untan Terseret Banjir Bandang Hingga Tewas

Menurutnya, karena kondisi jalan menurun, luapan dari saluran air itu mengalir dengan deras sehingga menyulitkan pengendara sepeda motor yang sedang melintas.

"Meskipun demikian, tidak ada korban dalam kejadian banjir tersebut," ujar dia.

Selain banjir, kata dia, hujan lebat yang terjadi pada Kamis siang mengakibatkan tebing setinggi 25 meter longsor dengan lebar tiga meter.

Menurut dia, kejadian tersebut mengakibatkan rumah milik Khusdi (41), warga Desa Bakal RT 02 RW 02, terancam longsor.

"Saat kejadian, pemilik rumah sedang di ladang. Untuk sementara Pak Khusdi beserta keluarganya mengungsi ke rumah saudara," tegasnya.

Baca Juga: Bupati Jember Ungkap Penyebab Banjir Bandang yang Menerjang Lima Kecamatan, Penanganannya Butuh Waktu Lama

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan banjir di ruas jalan provinsi yang masuk wilayah Desa Bakal biasa terjadi saat hujan lebat.

Menurut dia, hal itu disebabkan saluran air di sekitar ruas jalan menuju Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng tersebut tidak mampu menampung air yang mengalir dari wilayah atas, sehingga meluap ke jalan.

"Mungkin juga saluran airnya tersumbat, sehingga meluap ke jalan. Jadi, ketika terjadi hujan lebat yang curahnya lebih dari 50 milimeter meskipun hanya berlangsung selama 30 menit, daerah itu pasti terjadi banjir hingga ke jalan," jelas Andri Sulistyo berkaitan dengan banjir bandang di Kawasan Dieng.

Load More