Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 08 Februari 2022 | 18:37 WIB
Adam Deni saat menjadi sidang kasus pengancaman dengan terdakwa Musisi I Gede Ari Astina atau Jerinx SID di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (12/1/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJawaTengah.id - Belakangan ini, media sosial tengah diramaikan terkait penetapan Adam Deni sebagai tersangka oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan pada Selasa, 2 Februari 2022.

Penangkapan tersebut berdasarkan laporan seseorang berinisial SYD. Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, nama Adam Deni dikenal karena perseteruannya dengan drummer band SID, JRX.

Namun siapa sangka, Adam Deni merupakan seorang mahasiswa jurusan Ilmu Politik angkatan 2013 yang pernah dikeluarkan dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto (Unsoed).

Menurut Septiani, teman satu angkatannya, mengatakan selama masa perkuliahan, ia mengenal Adam Deni sebagai sosok yang rajin masuk kuliah pada semester awal.

Baca Juga: Ibunya jadi Penjamin Penangguhan Penahanan, Bareskrim Masih Pikir-pikir Keluarkan Adam Deni dari Sel Tahanan

"Yang saya ingat waktu kuliah itu rajin masuk. Bukan tipikal mahasiswa yang sering bolos. Tapi ya sekadar masuk saja, nggak yang aktif gitu waktu di kelas," katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (8/2/2022).

Ia mengaku tidak mengenal dekat, namun Adam Deni merupakan sosok yang ramah dan humble dalam bersosialisasi. Hal itulah yang kemudian membuatnya memiliki banyak teman.

"Yang aku kenal, dia itu sosialisasinya bagus, jadi kenal banyak orang. Gampang bergaul lah," jelasnya.

Namun terkait dengan dikeluarkannya Adam Deni dari kampus Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, dirinya mengetahui informasinya. Karena pada saat memasuki pertengahan semester, Adam Deni sudah tidak pernah terlihat di kampus.

"Dari semester 4 atau 5 dia sudah mulai menghilang di kampus, nggak begitu ingat sih," terangnya.

Baca Juga: Akhirnya Mau Bantu Jerinx SID di Pengadilan, Begini Kata Dokter Tirta

Meski begitu, dari cerita yang didapat teman-temannya, Adam Deni sempat bermasalah saat memproduksi jaket dalam projek bersama timnya.

"Rumor yang saya dengar itu, jaket yang ia urus kepanitiannya kaya jaket Soedirman itu bermasalah. Uangnya kaya ditilepin gitu," terangnya.

Senang Bercanda

Terkait dengan permasalahan semasa kuliah, rekan satu projek Adam Deni, mengungkapkan dirinya mengetahui secara rinci. Namun dirinya hanya mau menceritakan secara garis besarnya saja.

"Terlepas dari segala keburukannya dia karena sudah terlalu banyak, sebenarnya orangnya enak buat diajak bercanda. Saya mulai mengenal dari tahun 2014," kata mantan rekan satu projeknya yang enggan disebut identitasnya.

Dirinya terlibat bersama dalam satu projek sejak tahun 2016. Namun bukan Adam Deni yang mengajak. Melainkan teman satu kontrakannya.

"Karena teman satu kontrakan saya waktu itu bingung cara jualannya (jaket kampus) kaya gimana nih. Mereka bikin produk, terus bingung cara pemasarannya. Yaudah saya masuk, saya disitu handel semua campaign dan highlight nya. Saya masuk ketika projek itu sudah berjalan," ungkapnya.

Permasalahan dalam projeknya saat itu, menurutnya tidak ada transparansi anggaran. Selain itu, dalam tim yang dikepalai Adam Deni setahunya sudah beres semua.

"Tidak ada transparansi ya, maksudnya uang keluar berapa, uang masuk berapa terus sudah dibayarin vendor atau belum. Kita tahunya timelinenya beres saja, tapi ternyata tahu-tahu ga beres," jelasnya.

Nilai projek yang dipermasalahkan waktu itu terbilang tidak sedikit. Karena angkanya mencapai puluhan juta rupiah.

"Nilai projeknya itu, Rp 150 ribu dikalikan 500 pcs. Awalnya itu lost kontak, tapi karena si vendor yang tempat kita buat jaket ke Purwokerto, kami pikir mau loading barang tapi ternyata nagih duit. Dia posisi sudah ga di Purwokerto, tapi karena ada masalah itu, dia datang ke Purwokerto dan kita regrup lagi gimana caranya menyelesaikan ke vendor. Tapi akhirnya ga selesai juga," ujarnya.

Setelah adanya permasalahan, akhirnya projek tersebut diserahkan sepenuhnya ke Adam Deni. Karena, rekan setimnya sudah tidak ingin berurusan lagi dengan Adam Deni.

"Kita serahkan ke pemesan, kita sudah berusaha semaksimal mungkin tapi ternyata tidak berhasil jadi kita serahkan lagi ke Adam. Setahu saya tidak selesai, ngegantung," tuturnya.

Sementara itu, Dr Tri Wuryaningsih, M Si selaku Wakil Dekan 3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsoed Purwokerto mengaku tidak begitu mengenal sosok Adam Deni. Namun dirinya mengetahui informasi Adam Deni dikeluarkan dari kampus Unsoed Purwokerto.

"Kata Wakil Dekan 1 nya iya (Adam Deni dikeluarkan)," katanya singkat. 

Kontributor : Anang Firmansyah

Load More