SuaraJawaTengah.id - Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan turut menyoroti peristiwa di Desa Wadas. Ia meminta kegiatan dari petugas gabungan di lokasi lahan yang akan dijadikan tambang untuk dihentikan dulu.
Hal itu untuk meredakan suasana yang masih memanas dari masyarakat yang pro dan kontra dengan proyek strategis Nasional tersebut. Ia meminta semua kegiatan pengukuran tanah di lokasi proyek pembangunan Bendurngan Bener untuk segera dihentikan.
Menurut dia, MPR RI sangat mendorong adanya dialog atau mediasi dalam menyelesaikan permasalahan di Desa Wadas.
"Tentu, itu (dialog, Red.) harus. Hentikan pengukuran, bebaskan semua, dan kami mendukung Pak Ganjar, itu kan sudah mengambil inisiatif untuk berembuk," kata Zulhas dikutip dari ANTARA Kamis (10/2/2022).
Baca Juga: LBH Ansor Turunkan Psikolog, Bantu Pulihkan Psikologi Warga Desa Wadas
Selain itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) mengatakan saat sekarang yang paling penting adalah keamanan, ketenteraman, dan keselamatan. "Itu nomor satu," katanya menegaskan.
Ia mengapresiasi langkah yang telah ditempuh Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo terkait permasalahan di lokasi proyek pembangunan Waduk Bener, Desa Wadas, Kabupaten Purworejo.
"Saya tentu apresiasi Pak Gubernur, Pak Ganjar, sudah mengambil inisiatif cepat datang ke lokasi dan menenteramkan warganya," kata Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, usai bertemu Bupati Banyumas Achmad Husein, di Rumah Dinas Bupati, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis pagi.
Sebelumnya diberitakan aparat kepolisian mengawal pengukuran tanah untuk kepentingan pembangunan Bendungan Bener di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jateng, Selasa (8/2/2022).
Namun justru terjadi insiden kekisruhan antara aparat kepolisian dalam rangka pembebasan dan pengukuran lahan penambangan material andesit untuk Bendungan Bener.
Baca Juga: Kritik Ganjar Pranowo, Rocky Gerung Sebut Konflik Desa Wadas Jadi Sorotan Dunia Internasional
Pembebasan lahan mendapat penolakan dari warga, karena menganggap lahan itu adalah sumber kehidupan dan apabila ditambang berarti sama dengan menghilangkan penghidupan warga Wadas.
Perjuangan warga Wadas mempertahankan tanahnya dari rencana tambang ini telah dilakukan beberapa tahun belakangan, hingga akhirnya terjadi bentrok antara polisi dan warga.
Berita Terkait
-
Indonesia Gemar Impor Singkong
-
Shin Tae-yong Tunjukkan Cara Berkelas Hadapi Berbagai Serangan Bung Towel
-
Senyum Semringah Shin Tae-yong Jabat Erat Zulhas, Mau Jadi Kader PAN?
-
Jabatan Prestisius Keluarga Zita Anjani, Digeruduk Usai Sesumbar Jadi Sukses karena Ikhtiar dan Doa
-
Di Luar Perhitungan, Anggaran Makan Bergizi Gratis Bisa Bengkak Rp140 Triliun di 2025
Tag
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Tenang! Pasokan LPG 3 Kg di Pantura Jawa Tengah Stabil, Warga Tak Perlu Khawatir Jelang Lebaran
-
Dari Hobi Coklat Jadi Omzet Jutaan: Simak Kisah Inspiratif Cokelat Ndalem
-
Hujan Ringan Diprakirakan Guyur Semarang, Warga Diminta Waspada Cuaca Ekstrem
-
Daftar Kekayaan Ahmad Luthfi, Gubernur Jawa Tengah Terpilih Periode 2025-2030
-
Jelang Pelantikan Gubernur, Ahmad Luthfi: Tidur Cukup dan Pikiran Bahagia